REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pedagang menjajakan buah tangan kaos bertulis Alumni Aksi 212 dalam momen reuni aksi 212. "Jual kaos buat kenang-kenangan mujahid 212," kata pedagang kaos Feri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/12).
Barang dagangannya tak seperti penjual lainnya di pelataran Masjid Istiqlal. Sebab, banyak pedagang menjual busana dan perlengkapan Muslim, seperti jilbab, baju koko dan gamis, tasbih, minyak wangi, peci, sajadah, sorban.
Feri sengaja menyiapkan kaos memperingati momen reuni aksi 212 untuk menjadi oleh-oleh peserta. Ia menyiapkan 1.200an kaos untuk dijajakan di pelataran Masjid Istiqlal, dan Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu pagi (2/12).
Sejauh ini, ia mengatakan lebih dari 200an kaos terjual dari siang hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Ia mematok harga Rp 50 ribu per kaos. Feri optimistis jumlah itu akan habis terjual hingga momen reuni aksi 212 selesai. Hal itu berdasarkan pengalamannya menjual kaos pada aksi 212 setahun lalu.
Saat itu, Feri mampu menjual 2.000an kaos dalam waktu dua jam di Monas. Feri sengaja tak menjual baju atau perlengkapan Muslim lainnya. Sebab, ia sengaja mencari hal unik dan berbeda.