REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan semua instansi serta masyarakat harus siaga atas bencana alam yang sewaktu-waktu bisa menghampiri terutama di musim hujan seperti sekarang.
"Semua harus pada posisi siaga satu, yaitu kita harus melakukan deteksi dini sesuai dari informasi badan-badan terkait," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, di Cirebon, Jumat (1/12).
Aher mengatakan dengan adanya deteksi dini, diharapkan semua sudah siaga dan siap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tentunya harus dihindari timbul korban jiwa. "Kalau sudah dideteksi harus diantisipasi, jika ada retakan ada gejala bahwa daerah itu akan terjadi longsor akan ada banjir, maka segara harus ada tindakan evakuasi masyarakat yang ada di kawasan sekitar," ujarnya.
Menurutnya, semua harus siaga, baik di tingkat kota atau kabupaten, kecamatan dan desa. Aher menambahkan untuk di Jawa Barat setiap tahun menyediakan dana cadangan bencana yang besarannya Rp 75 miliar per tahun. Namun menurutnya dari dana tersebut tidak pernah habis setiap tahun dan untuk itu tidak perlu ditambah lagi.
"Dana tersebut tidak pernah habis dan setiap tahun sama, karena tidak habis ngapain ditambah," ujarnya. "Paling banyak kita menghabiskan setiap tahunnya sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar," katanya.