REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengungkapkan, Kongres Nasional ini baru dibuka pada Kamis (30/11) malam WIB. Dikarenakan harus menunggu peserta dari daerah lain yang belum tiba di Jakarta. Kata Slamet setidaknya 500 orang peserta akan hadir.
"Kongres ini akan menentukan arah, visi, dan misi alumni 212 ke depannya. Kemudian peserta yang hadir datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka akan datang dari berbagai daerah, seperti Aceh, Sumatra, Riau, Jawa, Sulawesi," jelas Slamet saat dikonfirmasi oleh Republika.co.id, Jumat (1/12).
Sebelumnya kongres ini rencananya akan diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Namun Pengelola Asrama Haji dikabarkan membatalkan sepihak kongres tersebut, ujar ketua panitia Ustaz Bernard Abdul Jabbar. Selanjutnya pihak panitia memindahkan lokasi pelaksanaan kongres dari Asrama Haji pondok Gede ke Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI) Cempaka Putih.
"Ada tiga agenda utama yang rencananya dibahas pada kongres tersebut. Salah satunya memperkuat simpul-simpul alumni di daerah," tambahnya.
Sebelumnya, humas reuni alumni 212 Novel Bamukmin menegaskan tidak ada donatur tertentu yang membiayai reuni alumni 212 pada Sabtu (2/12) mendatang. Menurutnya dana untuk menyelenggarakan acara tersebut merupakan dana umat yang dihimpun dari masyarakat setempat. Setelah sebelumnya panitia menyebarkan nomor rekening.
"Dana ini dari masyarakat setempat, mereka sumbang melalui rekening yang kita sebar. Kita tidak punya donatur karena kita mengalir begitu saja. Mulai dari 100 ribu sampai jutaan," terang Novel.
Menurut Novel, pengumpulan dana tersebut mekanisme sama seperti pada aksi 212 satu tahun lalu. Maka dengan tidak adanya donatur tertentu, dananya mengalir begitu saja. Sehingga tidak konflik kepentingan pada acara ini, murni demi Umat Islam. Namun ada beberapa donatur yang memegang bagian konsumsi.
"Sehingga bisa meringankan beban panitia dalam hal konsumsi," tuturnya.