Sabtu 02 Dec 2017 16:54 WIB

Kedatangan Penumpang Internasional di Bali Terus Meningkat

Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyebutkan kedatangan penumpang internasional di bandara setempat mulai mengalami tren yang meningkat sejak Kamis (30/11) setelah operasional penerbangan dibuka pada Rabu (29/11) pukul 15.00 WITA.

"Tren akan terus meningkat karena kondisi terus membaik dari sisi operasional dan maskapai," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Sabtu (2/12).

Menurut Arie, jumlah kedatangan penumpang internasional pada Kamis (30/11) tercatat mencapai 3.788 orang yang diangkut menggunakan 63 unit pesawat. Sedangkan pada Jumat (1/12), jumlah kedatangan penumpang internasional kemudian bertambah menjadi 4.206 orang yang diangkut menggunakan 57 unit pesawat. Selain itu penumpang domestik yang tiba di Bali juga meningkat sebanyak 12.137 orang selama 30 November hingga 1 Desember 2017.

Arie optimistis jumlah penumpang tersebut baik untuk internasional dan domestik akan kembali berangsur meningkat mengingat operasional bandara sudah normal. Rata-rata per hari sebelum erupsi Gunung Agung, lanjut dia, jumlah pergerakan penumpang selama Januari-Oktober 2017 mendekati 60 ribu orang. Dari jumlah itu, sekitar 55 persen di antaranya merupakan penumpang mancanegara dan sisanya atau 45 persen adalah domestik.

Sementara itu meski operasional bandara sudah normal, namun Arie mengungkapkan masih ada pembatalan jadwal yang dilakukan oleh sejumlah maskapai.

"Itu sepenuhnya kebijakan dari maskapai penerbangan. Kalau kami sudah membuka operasional penerbangan dengan mempertimbangkan fakta dan data dari instansi berwenang, " imbuh Arie.

Menurut dia, kemungkinan maskapai penerbangan masih memantau kondisi wilayah udara di sekitar Bali mengingat ancaman sebaran abu hasil erupsi Gunung Agung. Bandara Ngurah Rai mencatat sebanyak lima maskapai internasional membatalkan 18 jadwal keberangkatan internasional pada Sabtu (2/12).

Sebanyak 18 jadwal keberangkatan internasional itu menuju Singapura, Don Mueang Bangkok, Perth, Kuala Lumpur, Narita Jepang, Sydney, Melbourne, Adelaide dan Port Hedland.

Untuk jadwal kedatangan internasional yang dibatalkan sebanyak 17 jadwal dari lima maskapai penerbangan untuk rute dari Singapura, Guangzhou China, Kuala Lumpur, Melbourne, Port Hedland Australia, Adelaide, Brisbane, Don Mueang Bangkok, Sydney dan Perth.

Pembatalan jadwal juga dilakukan maskapai nasional yakni sebanyak 16 jadwal dari empat maskapai untuk kedatangan domestik dan 17 jadwal penerbangan dark lima maskapai untuk keberangkatan domestik. Kota-kota yang batal dilayani dari dan menuju Bali itu yakni Jakarta, Bandung, Lombok Praya, Surabaya, Makassar dan Yogyakarta.

Sebelumnya Bandara Ngurah Rai ditutup pada Senin (27/11) pukul 07.00 WITA hingga dibuka pada Rabu (29/11) sekitar pukul 15.00 WITA.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement