Sabtu 02 Dec 2017 18:20 WIB

Bencana Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Palabuhanratu

Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12).
Foto: Foto istimewa Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi
Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana alam seperti gelombang pasang, banjir, longsor, dan angin ribut yang terjadi di objek wisata laut Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memengruhi kunjungan wisatawan pada libur panjang akhir pekan ini.

"Sangat memengaruhi, akibat cuaca buruk yang disebabkan siklon tropis Dahlia ini jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu berkurang drastis. Biasanya libur panjang akhir objek wisata ini selalu dipadati pengunjung," kata Seketaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Yudi Panca Yoga di Sukabumi, Sabtu (2/12).

Menurutnya, pascagelombang pasang tersebut beberapa titik di lokasi wisata Geopark Nasional tersebut ada yang rusak tetapi tidak terlalu parah. Seperti warung dan permukiman milik warga yang tinggal di pesisir.

Selain itu, di beberapa titik jalan menuju Palabuhanratu pun ada yang longsor dan pohon tumbang seperti di Kecamatan Warungkiara dan Bantargadung sehingga mengurungkan niat wisatawan yang ingin berlibur akhir pekan.

Belum lagi saat ini gelombang air laut dan ombak pantai masih tinggi dikhawatirkan bisa mencelakai wisatawan yang berkunjung ke Palabuhanratu apalagi sampai nekat berenang. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang dan Kebersihan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk segera melakukan penanggulangan pascabencana," tambahnya.

Yudi mengatakan kondisi cuaca buruk seperti ini memang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sukabumi. Pihaknya berharap cuaca seperti ini tidak berlangsung lama.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement