REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Gunung Agung, Bali, hingga saat ini, Sabtu (2/12), masih mengalami tremor. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga pukul 06.00 WITA, erupsi disertai kepulan abu tebal tekanan sedang berlangsung terus-menerus.
"Aktivitas vulkanik dangkal empat kali, vulkanik dalam empat kali, gempa hembusan dua kali. Kemudian tremor non harmonik terus menerus selama enam jam," kata Sutopo, Sabtu.
Ia menambahkan, puncak gunung tampak sering berkabut, tinggi kolom abu tidak dapat diamati baik dari lereng utara, timur laut, selatan, maupun dari lereng barat daya. Kemudian sinar api dari lava pijar di malam hari tidak teramati.
Kemudian, untuk cuaca di sekitar Gunung Agung, ia mengutip data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 08.00 WITA masih terjadi hujan sedang-lebat di Pupuan, Penebel, Baturiti, Petang, Selemadeg, dan Kerambitan.
Kondisi ini dapat meluas ke wilayah Tabanan, Marga, Kediri, Mengwi, Abiansemal, Payangan, Tegallalang, Tampaksiring, Susut, Bangli, Tembuku, Ubud, Gianyar, Banjarangkan, Sidemen, Klungkung, Dawan, Rendang, dan sekitarnya. Ini mengakibatkan potensi hujan ringan hingga sore hari.
"Tetapi Bandara lombok dan Bandara Ngurah Rai hingga hari ini beroperasi normal. Arah abu vulkanis mengarah ke tenggara dan selatan," jelas Sutopo.
Hingga saat ini, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali per Jumat (1/12) mencatat total keseluruhan pengungsi 55.773 jiwa di 211 titik. Jumlah ini meningkat 7.102 jiwa dari data sebelumnya berjumlah 48.671 jiwa di 228 titik.