REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ziryab atau nama aslinya Abu al-Hassan adalah salah satu tokoh muslim terpenting dalan sejarah Eropa. Ziray memberikan pengaruh besar pada masyarakat Eropa Abad Pertengahan. Bagaimana orang berpakaian, dan bagaimana mereka makan, bagaimana mereka mempersiapkan diri, musik apa yang mereka nikmati semuanya dipengaruhi oleh Ziryab.
Seperti musisi superstar masa kini, Ziryab juga merupakan ikon mode dan budaya. Orang-orang Eropa terdahulu menjadikannya panutan untuk bentuk pakaian, gaya rambut, dan tren kuliner terbaru dan terbaik. Ziryab tidak pernah mengecewakan.
Sampai saat kedatangannya, al-Andalus adalah tanah yang sangat kasar dan berantakan. Tidak banyak penekanan yang diberikan pada pakaian modis, atau cara lain untuk tampil gaya. Ziryab mengubah semua itu.
Dia mendiktekan bahwa beberapa warna pakaian harus digunakan untuk waktu-waktu tertentu. Pakaian musim dingin harus berwarna lebih gelap dan bahan yang lebih berat, dengan bulu menjadi bagian penting dari pakaian. Pakaian musim gugur dan musim semi seharusnya mencerminkan warna dominan musim ini.
Di musim gugur seseorang harus memakai warna merah, kuning, dan jeruk, yang mencerminkan perubahan warna daun. Di musim semi, ia percaya warna cerah yang mengingatkan pada bunga mekar harus dipakai. Di musim panas, putih dan warna terang lainnya harus dipakai. Inilah asal mula aturan modern "tidak ada pakaian putih setelah Hari Buruh (awal September)".
Salian itu dalam hal makanan, Ziryab juga menjadi panutan orang Andalus. Asparagus pertama kali digunakan sebagai makanan oleh Ziryab
Dia juga mengubah cara makanan dimakan di al-Andalus. Sebelum dia, tidak seorang pun di al-Andalus (atau tempat lain di dunia Muslim) sangat memperhatikan makanan yang disajikan dalam kursus. Rasa dan jenis makanan yang berbeda dari permen hingga daging ke salad semuanya disajikan bersama.
Ziryab mendiktekan bahwa seharusnya ada perintah bagaimana makanan dimakan. Sup disajikan pertama sebagai hidangan pembuka. Ini kemudian diikuti oleh hidangan utama, yang meliputi daging, ikan, dan piring berat lainnya. Akhirnya, makanan itu habis dimakan buah dan permen lainnya, dengan kacang-kacangan disajikan sebagai camilan. Ini merevolusi bagaimana koki menyiapkan makanan dan bagaimana orang makan. Makanan multi-kursus modern juga mengikuti proses yang sama hari ini, lebih dari 1000 tahun setelah Ziryab memprakarsainya.
Ziryab juga berinovasi dalam banyak aspek makan lainnya. Dia adalah orang pertama yang mengenal asparagus sebagai sayuran yang dapat dimakan dan lezat. Dia menyingkirkan piala logam kikuk tua yang telah digunakan orang sejak sebelum zaman Islam dan menggantinya dengan gelas kristal dan gelas yang lebih ringan dan lebih menarik, inovasi lain yang masih ada sampai sekarang