REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muslim adalah kelompok minoritas di Nepal. Hindu dan Budha menjadi agama yang mendominasi dari segala aspek kehidupan Nepal.
Tetapi jika melihat kebelakang, negara tersebut tidak memberikan banyak kontribusi untuk pengembangan tempat-tempat keagamaan dan sejarah komunitas Muslim sebagaimanaadanya untuk komunitas Hindu dan Budha.
Bahkan sekarang, mobilisasi sumber daya, komunitas ini belum sampai pada harapan masyarakat Muslim. Sebagian besarmasyarakat Muslim Nepal tertinggal jauh dan berada di bawahgaris kemiskinan.
Orang-orang Muslim lebih tidak berpendidikan dan menganggur daripada orang lain. Sistem pendidikan masjid belum dikeloladengan baik. Perlu untuk mempromosikan dan mengatur pendidikan masjid bersejarah.
Muslim adalah salah satu kelompok yang paling tidak beruntung di negara ini, dan wanita Muslim sangat terpukul.
Dilansir dari halaman Aljazeera, hanya terdapat 26 persenwanita Muslim di Nepal yang melek huruf. Rata-rata nasionaluntuk wanita adalah 55 persen, sementara hanya 12 persengadis Muslim yang menyelesaikan sekolah menengah pertama.
Abdul Rahman, mantan ketua Masjid Jawara Nepalgunj, mengaitkan hal ini, sebagian, dengan ketidakcocokan antarabeberapa nilai Islam dan sistem sekolah umum.
"Gadis-gadis Muslim yang memperhatikan purdah [memakaijilbab atau niqab] menarik perhatian, Mereka tampak seolah-olah mereka adalah alien. Ini adalah siksaan mental." katanya.
Wanita berusia 52 tahun mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan "paket khusus [beasiswa atau bantuan keuangan] kepada umat Islam untuk pendidikan mereka atau memberi kitakebebasan untuk mendidik anak-anak kita sesuai dengan nilai-nilai Islam".