Ahad 03 Dec 2017 08:17 WIB

Shaf Shalat dan Persatuan

Red: Agus Yulianto
Personel kepolisian melakukan shalat Ashar berjamaah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Personel kepolisian melakukan shalat Ashar berjamaah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wisnu Tanggap Prabowo

Abu Bakar mengirim surat kepada para pemimpin pasukan di Syam untuk menggabungkan pasukan-pasukan yang terpencar untuk menghadapi pasukan Romawi Timur yang berjumlah besar. Akhirnya, Abu Ubaidah bin al Jarrah, Amr bin al Ash, Yazid bin Abu Sufyan, dan Syurahbil bin Hasanah membawa pasukan mereka berkumpul di Yarmuk.

Ketika pasukan kaum Muslimin bersatu, situasi stagnan. Romawi Timur dan kaum Muslimin sudah berhadap-hadapan, tapi selama dua bulan tidak ada yang menginisiasi pertempuran dari kedua pihak. Abu Bakar mengirim surat ke Khalid bin Walid di Irak untuk datang ke Yarmuk. Sesampainya di Yarmuk, para panglima pasukan sepakat mengangkat Khalid sebagai field army general, komandan umum pasukan. Atas izin dan karunia Allah, kaum Muslimin kemudian mengalahkan Bizantium dengan telak.

Persatuan adalah sumber kekuatan, lalu kemenangan. Menjalin persatuan membutuhkan figur pemimpin yang cakap lahir dan batin. Abu Bakar menyeru pada persatuan kepada para jenderalnya di Syam, sedangkan Khalid menguatkan persatuan itu dengan memimpin mereka. Tidak ada yang meragukan kualitas Khalid dalam memimpin peperangan. Ia menuai banyak sukses di Irak.