REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengimbau para pemimpin dunia menghindari peluang bencana besar akibat penyalahgunaan energi nuklir, Ahad (3/12). Menurut dia, ada keinginan irasional menggunakan senjata nuklir belakangan ini.
Paus Fransiskus menegaskan sikap umat Katolik terkait antipersenjataan nuklir. Pemimpin umat Katolik sedunia itu memandang tidak ada upaya yang signifikan dari pemimpin-pemimpin dunia mengurangi kapasitas persenjataan nuklir.
Alih-alih, agitasi terus berlanjut, seperti yang ditunjukkan penguasa Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump.
"Apa yang muncul kini adalah sikap irasional (terhadap penggunaan senjata nuklir). Kini, kita mencapai titik nadir dari kelicikan moral terkait kepemilikan dan klaim penggunaan senjata nuklir," kata Paus Fransiskus kepada Reuters di dalam pesawat yang mengantarkannya dari Myanmar ke Roma, Ahad (3/12).
Ia menambahkan, dengan begitu canggihnya persenjataan nuklir, muncul risiko penghancuran total atau sebagian atas umat manusia.
Paus Fransiskus telah mengimbau adanya negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara. Hal itu agar kedua negara tersebut berhenti mengumbar retorika soal penggunaan senjata nuklir.