REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 87 desa di Kabupaten Sukabumi masih dikategorikan sebagai desa rawan pangan. Desa tersebut kebanyakan sulit membawa hasil pangan karena kondisi infrastruktur yang kurang memadai.
"Kami berupaya mengentaskan desa-desa rentan pangan yang kini mencapai 87 desa," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat, kepada Republika.co.id, Ahad (3/12).
Secara keseluruhan jumlah desa yang ada di Kabupaten Sukabumi mencapai 381 desa dan lima kelurahan. Puluhan desa rentan pangan ini ujar Sudrajat tersebar baik di utara, tengah maupun selatan Sukabumi. Namun, yang paling banyak terdapat di sekitar pesisir pantai atau selatan Sukabumi.
Menurut Sudrajat, pengertian desa rawan pangan ini bukan berarti di desa tersebut tidak ada pangan. Melainkan, kondisi desanya seperti akses jalan menuju ke desa cukup sulit dan berdampak pada kesulitan mengangkut pangan. Dalam artian produksi pangannya cukup akan tetapi membawanya mengalami kesulitan.
Hal ini ungkap Sudrajat berkaitan dengan bidang pekerjaan umum (PU). Selain itu suatu desa dikategorikan rentan pangan disebabkan tingkat mortalitas kematian ibu dan anak masih tinggi.
Faktor lainnya, kata Sudrajat, berkaitan dengan kasus gizi buruk yang masih ada di sana. Indikator lainnya lanjut dia jaringan listrik yang belum masuk ke desa tersebut.
Dari sejumlah indikator desa rentan pangan itu yang paling banyak berkaitan dengan kesehatan dan PU. Sementara yang berkaitan dengan pangan hanya keberadaan warung pangan (warung yang menjual makanan) yang minimal di desa sebanyak 84 unit.
Sudrajat menerangkan, Dinas Ketahanan Pangan berupaya mengantisipasi dnan menghindari terjadinya kerawanan pangan di puluhan desa tersebut. Tahun ini ditargetkan ada 21 desa dari 87 desa rentan pangan yang tengah diberdayakan, imbuh dia.
Targetnya, sebanyak 21 desa ini tidak terlalu jauh tertinggal dibandingkan dengan desa lainnya yang sudah mapan dari segi pangan. Ke depan, puluhan desa lainnya akan mendapatkan penanganan serupa sehingga keberadaan desa rentan pangan di Sukabumi bisa dituntaskan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, pemkab menjadikan sektor pertanian dan pariwisata sebagai sektor unggulan dan menjadi perhatian utama. "Saat ini potensi sumber daya alam untuk kedua hal itu belum dioptimalkan," ujar dia.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement