Ahad 03 Dec 2017 19:10 WIB

STPP Yogyakarta Lakukan Pendampingan Petani di Temanggung

Penutupan program pendampingan petani di Temanggung.
Foto: Dokumen.
Penutupan program pendampingan petani di Temanggung.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Dalam mendukung suksesnya pelaksanaan APBN-P 2017, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian  (BPSDMP) Kementerian Pertanian mendapatkan mandat melaksanakan pengawalan dan pendampingan kepada petani / kelompok tani sebagai penerima manfaat program. Mulai dari penerimaan benih/bibit, pengolahan tanah, serta penanaman  tumbuh sehat.

Terkait upaya itu, BPSDMP melibatkan berbagai komponen pelaksana seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BPSDMP (Widyaiswara dan dosen), dinas terkait (penyuluh pertanian,pengendali organisme pengganggu tanaman /POPT, Paramedik Veteriner), perguruan tinggi mitra (dosen, mahasiswa dan alumni), serta petani maju pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya  (P4S).

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta  sebagai salah satu UPT Badan PSDMP, juga ikut terlibat dalam kegiatan pengawalan dan pendampingan APBN-P 2017. Antara lain dengan melibatkan mahasiswa STPP semester V sebagai pendamping dan dosen sebagai pembimbing.

Ketua STPP Yogyakarta Ali Rachman menuturkan saat ini pihaknya melakukan pendampingan kepada petani di Kabupaten Temanggung untuk komoditas bawang putih di enam kecamatan. Yaitu Kecamatan Kledung, Bansari, Parakan, Wonoboyo, Tembarak, dan Selopampang. Adapun luas lahan tanam mencapai 1.120 hektare.

“Mahasiswa STPP melakukan pengawalan/pendampingan APBN -P di 25 desa dengan luasan 685 hektare,” katanya. dalam siaran pers, Ahad (3/12).

Selain melibatkan mahasiswa, paparnya, STPP juga melibatkan pemuda tani di Kabupaten Sleman yang berada di lima kecamatan, yakni Tempel, Pakem, Turi.Prambanan, dan Kalasan. Sedangkan komoditasnya adalah cabai dengan luasan 50 hektare.

Menurutnya, kegiatan pengawalan/pendampingan ini berlangsung dari 1 Oktober sampai 30 November 2017. Dalam pendampingan itu, jelasnya, para pendamping melakukan kegiatan dan koordinasi dengan beberapa pihak, seperti Dinas Pertemuan dan Ketahanan Pangan Temanggung, UPTD Diperta, kelompok tani, maupun elemen masyarakat lainnya.

Setelah selama dua bulan melakukan kegiatan pengawalan APBN-P 2017, maka pada 30 November lalu, mahasiswa dan pemuda tani menyelesaikan kegiatan ini secara resmi yang dilakukan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung dan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung Masrik Zuhdin mengharapkan para mahasiswa harus fokus dan kembali ke bangku kuliah dengan baik. Sehingga dapat mendampingi petani untuk lebih maju dan inovatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement