Senin 04 Dec 2017 06:11 WIB

Palsukan Gelar, Anggota Parlemen Australia Barat Mundur

Urban mengatakan, ia menyelesaikan 9 dari 10 komponen diploma yang ia klaim.
Foto: ABC
Urban mengatakan, ia menyelesaikan 9 dari 10 komponen diploma yang ia klaim.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anggota Parlemen Australia Barat (WA), Barry Urban, mengaku ia telah memalsukan gelar universitas dengan jurusan Pemerintahan Daerah, sehari setelah ia mengundurkan diri dari Partai Buruh dan berjanji untuk bertahan sebagai anggota Parlemen independen.

Urban mengatakan, ia "terang-terangan meminta maaf" kepada Menteri Utama WA, Parlemen dan kolega-koleganya dalam pidato publik pertamanya lebih dari sepekan -di tengah skandal genting yang mempertanyakan sejumlah klaim tentang masa lalunya.

Anggota Parlemen asal daerah pemilihan (dapil) Darling Range, WA, ini mengatakan, ia "berusaha untuk membuktikan" aspek lain dari pekerjaan dan riwayat pendidikannya, tapi tak menyinggung secara spesifik tudingan ia memalsukan pekerjaan di Bosnia sebagai investigator kejahatan perang.

Selain keraguan tentang klaim pekerjaannya, ada juga pertanyaan seputar riwayat pendidikannya setelah dua universitas di Inggris -yang ia klaim sebagai kampusnya -mengatakan mereka tak punya catatan Urban adalah mantan mahasiswa mereka.

Meski Urban tak menyinggung klaim itu secara rinci, ia mengakui dirinya telah memalsukan gelar diploma Pemerintahan Daerah dari salah satu universitas. "Saya menyelesaikan 9 dari 10 modul dan modul akhirnya juga belum selesai, saya memang tidak menuntaskannya," kata Urban.

"Saya telah mengubah resume saya untuk merefleksikan pengakuan ini dan telah meminta agar dokumen apa pun bisa dikoreksi."

Mantan anggota Parlemen dari Partai Buruh, Barry Urban, tiba di Parlemen pertama kali sejak skandal itu mencuat.
Mantan anggota Parlemen dari Partai Buruh, Barry Urban, tiba di Parlemen pertama kali sejak skandal itu mencuat.

ABC News: Jacob Kagi

Dalam pengakuannya, ia juga salah menyebutkan sebuah medali sebagai penghargaan resmi dari otoritas Ingris, padahal sebenarnya ia membeli medali itu. Urban bersikeras, ia yakin 'sepenuhnya meski salah' bahwa itu adalah medali yang benar.

"Saya merasa malu atas kesalahan saya dan atas penderitaan yang saya timbulkan akibat ulah saya," ujar Urban.

Medali itu sempat dipakai di beberapa acara resmi, dengan klaim palsu bahwa itu adalah penghargaan resmi yang ia dapatkan berkat tugasnya sebagai polisi di luar negeri.

Gangguan PTSD dijadikan alasan

Urban mengutip Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) dalam pidato 6 menitnya di Parlemen Negara Bagian WA, tanpa secara langsung menyebutkan itu adalah penyebab skandal tersebut mencuat.

"Meski sebagian besar waktu saya bisa mengatasi PTSD yang saya derita, ketika mengalami tingkat stres yang tinggi, begitu sulit bagi saya untuk berfungsi baik," tutur Urban.

"Saya terus terang meminta maaf kepada Parlemen ini, saya meminta maaf kepada Menteri Utama dan berterima kasih atas pengertiannya."

Urban masuk dan meninggalkan Parlemen tanpa memberi kesempatan kepada media, yang telah menunggunya untuk bertanya. Sebelumnya, Menteri Utama WA, Mark McGowan, mengatakan ia sempat berbicara singkat dengan Urban pada Rabu (29/11) malam.

"Saya ingin memastikan ia baik-baik saja mengingat apa yang sudah terjadi," ujar McGowan.

"Saran saya untuknya untuk hari ini adalah berkata jujur dan bertindak secara bermartabat."

Urban memenangi kursi Dapil Darling Range dari mantan menteri Tony Simpson dari Partai Liberal pada Pemilu bulan Maret, dengan selisih suara hampir 20 persen.Itu adalah pertama kalinya Darling Range, yang terletak di tenggara Armadale, dimenangi oleh Partai Buruh sejak dapil itu terbentuk pada 1950.

Keputusan Urban untuk tetap duduk sebagai anggota Parlemen independen telah sedikit bedampak praktis terhadap kontrol pemerintah atas Majelis Legislatif, dengan Partai Buruh tetap mendominasi 40 dari 59 kursi.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/akui-palsukan-gelar-anggota-parlemen-australia-barat-ini-mundu/9211760
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement