Senin 04 Dec 2017 07:59 WIB

Ketika Yahudi Khaibar Gagal Meracuni Rasulullah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesaat setelah Rasulullah dan para Sahabat serta Pasukan Muslimin berhasil menaklukan Yahudi di Khaibar, upaya balas dendam langsung dilakukan para Yahudi setelah kalah perang. Salah satu upaya balas dendam itu adalah dengan meracun Rasulullah di tendanya.

Dalam cerita Sirah Nabawiyah dijelaskan, usai peperangan Khaibar yang dimenangkan kaum Muslimin, seorang wanita Yahudi membubuhkan racun pada masakan daging kambing. Masakan yang menjadi makanan kesukaan Rasulullah ini kemudian dihadiahkan oleh wanita Yahudi bernama Zainab binti al Harits kepada Nabi.

Zainab binti al Harits berusaha meracun Rasulullah karena ayah, suami dan saudara laki-lakinya tewas dalam perang melawan pasukan Muslimin. Dalam salah satu riwayat Imam Bukhari, dari Abu Hurairah berkata: "Tatkala Khaibar telah ditaklukkan, dan Nabi telah tenang, ada daging kambing yang telah diberi racun dihadiahkan kepada Nabi."

Maka Rasulullah pun menggigit daging tersebut, namun kemudian ia memuntahkannya. Dalam riwayat, diungkapkan bahwa Rasulullah atas izin Allah mendapatkan informasi makanannya diracun. Informasi ini disampaikan dari dari tulang daging yang Nabi pegang. Rasulullah diberi tahu bahwa makanan yang daging Kambing ini mengandung racun.

Seketika Rasulullah langsung memuntahkan daging yang telah ia gigit tersebut, sambil berteriak,"Angkatlah tangan kalian (jangan makan daging itu)." Adapun sahabat Bisyri bin al-Bara, ia terlanjur telah menelannya.

Rasulullah memanggil wanita itu, lalu ditanya, "Benarkah kamu yang yang memberi racun pada masakan kambing ini." "Siapa yang memberi tahu engkau," tanya wanita itu. Rasulullah menjawab, "Aku diberi tahu oleh tulang yang berada di tanganku." Wanita Yahudi Khaibar ini pun lantas mengakui apa yang ia lakukan.

Zainab binti al Harits mengatakan jika engkau seorang Nabi, maka Allah pasti akan memberi tahu engkau. "Jika engkau berdusta, maka aku bisa melepaskan orang-orang lain dari dirimu," kata Zainab.

"Tapi kini telah tampak padaku bahwa engkau benar. Karena itu aku bersaksi, dan biarlah orang-orang hadir di hadapanmu menyaksikan aku memeluk agamu, Laa Ilaaha Illallah, wa Anna Muhammadan 'Abduhu wa Rasuluh," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement