Senin 04 Dec 2017 09:57 WIB

Masyarakat DIY Butuhkan Perlengkapan Berbenah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengungsi di balai desa Kebonagung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Warga mengungsi di balai desa Kebonagung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat sekitar DI Yogyakarta sudah mulai berbenah usai menghadapi siklon tropis Cempaka dan Dahlia yang terjadi. Karenanya, sejumlah perlengkapan dibutuhkan masyarakat baik yang masih mengungsi maupun yang sudah memutuskan kembali ke rumah masing-masing.

"Untuk menindaklanjuti percepatan penanganan untuk infrastruktur dan korban terdampak," kata Manajer Pusdalops DIY, Danang Samsu, kepada Republika.co.id, Senin (4/12).

Sejumlah perlengkapan yang dibutuhkan di antaranya alat berat backhoe, alat berat crane, hunian sementara, alat dan sabun pembersih lingkungan, air bersih, peralatan keluarga, perlengkapan bayi dan pakaian layak pakai. Selain itu dibutuhkan pula selimut, terpal, cairan pembersih lantai sampai alat pembersih sumur. Masyarakat sekitar DIY juga sangat membutuhkan perbaikan akses-akses jalan dan jembatan-jembatan yang sempat terdampak.

Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sampai Senin (4/12), bencana yang terjadi berdampak kerusakan kepada rumah, jembatan, akses jalan, talud, dam, drainase, jaringan telfon dan listrik. Kerusakan turut menimpa tiang-tiang listrik, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, fasilitas kantor, fasilitas pendidikan, kandang ternak, tempat usaha, kendaraan, pohon tumbang dan saluran air bersih.

Setidaknya, cuaca ekstrim berdampak kepada 9 kecamatan di Kota Yogyakarta, 17 kecamatan di Kabupaten Bantul, 13 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 20 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul dan 16 kecamatan di Kabupaten Sleman. Sebanyak 1.18 titik bencana terjadi meliputi angin kencang, tanah longsor dan banjir yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Sekitar 15.706 jiwa terdampak, termasuk 10 orang meninggal dunia dan 13 luka-luka.

Walau dampak siklon tropis telah mengakibatkan pengungsian, sebagian besar masyarakat terdampak sudah memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing. Namun, bagi mereka yang mengalami dampak cukup berat masih mengungsi di posko maupun tetangga.

Posko Kabupaten Kulon Progo terpusat di Kantor BPBD Kulon Progo, Kabupaten Sleman di Kantor Balai Desa Wukiharjo Kecamatan Prambanan, Kabupaten Bantul di BPBD Bantul, Kabupaten Gunung Kidul di Kompek Bangsal Sewokoprojo dan Kota Yogyakarta di Balai Kota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement