Senin 04 Dec 2017 13:45 WIB

ACT Salurkan Bantuan untuk Bencana Banjir dan Erupsi

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Petani membawa padi mereka yang terendam banjir di area persawahan Desa Nga, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Rahmad
Petani membawa padi mereka yang terendam banjir di area persawahan Desa Nga, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President (Aksi Cepat Tanggap) ACT Ibnu Khajar mengatakan tahap awal untuk bantuan bencana banjir, longsr dan erupsi gunung berapi telah menyiapkan dana fase darurat sebanyak Rp satu miliar.

"Saat ini kami sedang menerjunkan tim relawan di berbagai titik bencana seperti erupsi gunung agung di Bali, banjir bandang di Pacitan, banjir dan longsor di Yogjakarta, banjir di Bandung, Aceh, Sumatera Barat, NTB dan wilayah lainnya,"jelas dia kepada Republika.co.id, Senin (4/12).

Untuk bencana tersebut jumlah relawan yang diturunkan dalam siaga bencana Indonesia tidak kurang dari 1.500 hingga dua ribu relawan utama. Belum termasuk relawan lokal yang hadir di setiap kejadian bencana di semua lokasi.

ACT memberikan bantuan dalam dua tahap, selama afase darurat dan pasca bencana. Saat fase darurat, ACT memberikan bantuan dalam empat bentuk.

Pertama bantuan regu penolong DERM ACT bersama MRI, mereka membantu proses rescue korban banjir da erupsi gunung berapi. Kedua memberikan bantuan pangan, logistik, selimut dan tenda.

"Khusus erupsi gunung agung di Bali, ACT menyiapakan masker, logistik dan dapur umum,"jelas dia.

Beberapa bantuan logistik yang dikirimkan diantaranya food truck yang telah bergerak dari Jakarta menuju Yogjakarta dan Pacitan untuk memberikan makan gratis bagi korban banjir. Bantuan kemanusiaan logistik sembako yang terdiri dari gula, minyak goreng, gula dan telor asin sebanyak dua ribu dus juga telah dikirimkan.

Sedangkan dapur umum di Bali, ACT telah menyiapkan makanan cepat saji untuk 10 ribu pengungsi sejak erupsi gunung agung hingga saat ini.

Ketiga, bantuan medis. ACT mengirimkan tim kesehatan di titik-titik pengungsian dan juga obat-obatan. Keempat, bagi korban bencana yang mengungsi, mereka memberikan terapi healing baik dalam bentuk kegiatan keagamaan maupun permainan bagi anak-anak.

Pascabencana, ACT terjun untuk melakukan pembersihan bekas banjir, fogging untuk antisipasi jentik nyamuk, pengobatan lanjutan, pemberian perlengkapan rumah tangga, perbaikan fasilitas pendidikan dan perlengkapan sekolah bagi siswa sekolah. Sedangkan bantuan pemulihan ekonomi ACT memberikan bantuan bagi korban banjir yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah.

Setiap kejadian bencana, ACT selalu mendirikan induk posko nsaional di kantor pusat Jakarta. Mereka juga membuka tiga induk posko wilayah di beberapa ibukota propinsi yang terdampak bencana. Tak hanya itu setiap daerah kabupaten/kota pun mereka membangun induk posko agar lebih cepat mengirimkan bantuan kepada korban bencana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement