REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah sallallahu aliahi sallam tidak hannya dikenal dengan nama Muhammad saja. Tetapi banyak nama atau gelar yang diberikan kepada beliau. Yang mana nama-nama yang disematkan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah nama-nama yang mengandung pujian dan doa.
Dalam buku Teladan Rasulullah yang ditulis oleh Dr. Ahmad Hatta, disebutkan dari sebuah hadist, kita dapat mengetahui nama dan gelar yang diberikan kepda Rasulullah salalllahu alaihi wasallam,
• Muhammad dan Ahmad. Kedua nama ini memiliki makna maf’ul (objek yang dipuji). Penamaan ini akan membuat beliau lebiih sempurna dalam pujian dan lebih sempurna maknanya. Begitu pula kedua nama ini diberikan kepada beliau karena akhlak dan berbagai kekhususan yang beliau miliki.
• Al Mahiy (Penghapus). Allah subhanahu wa ta’ala menghilangkan kekufuran di Jazirah Arab melalui baliau dan yang menguasai dunia ini dengan kaum Muslim dan mengukuhkan hukum Allah di antara mereka.
• Al Hasyir (Pembangkit). Yang membangkitkan manusia di atas kakinya pada Hari Kiamat. Karena beliau adalah orang yang kali pertama dibangkitkan atau ketika meminta syafaat.
• Al Aqib (Penutup). Nabi Terakhir atau yang mengikuti nabi-nabi sebelumnya.
• Nabiyyu at Taubah (Nabi orang yang bertobat). Karena banyak orang yang bertaubat dan kembali pada Allah subhanahu wa ta’ala melalui beliau dan di dalam agam Islam.
• Nabiyyu ar Rahmah aw al Marhmah. Kasih sayangnya terhadap semua makhluk, termasuk hewan dan burung melebihi jin dan manusia manapun. Karena itu, cinta kepada hewan termasuk hal yang dianjurkan olehnya.
• Nabiyyu al Malahim aw al Malahamah (Nabi yang banyak berperang). Al Malhamah berart peperangan dan penaklukan. Karena beliau banyak berperang melwan musuh Allah bersama sahabat.
• Selain itu, Kuniyah (julukan) yang sering disebutkan bagi Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah Abul Qasim.
Dan ketahuilah, bahwa nama adalah salah satu bentuk kepribadian. Oleh karena itu, ketika Rasulullah mendapatka seseorang yang memiliki nama tidak baik, beliau akan langsung mengganti namanya denagn nama yang mulia.
Inilah suatu teladan bagi kaum Muslimin agar memberikan nama yang kelak akan membentuk kepribadian seseorang, dengan tetap menjadikan Islam sebagai panduan hidupnya.