Senin 04 Dec 2017 13:33 WIB

Penggunaan Branding "Taste of Padang" Masih Jadi Perdebatan

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Padang, Padang, Sumatra Barat, Senin (12/12).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Padang, Padang, Sumatra Barat, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Keputusan menggunakan frasa "Taste of Padang" sebagai "branding" wisata Sumatera Barat pascapolemik yang terjadi di tengah masyarakat, bergantung kebijakan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. "Saya laporkan dulu polemik yang terjadi pada gubernur. Nanti gubernur yang memutuskan menggunakan frasa itu, atau mengganti dengan yang lain," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Senin (4/12).

Ia mengatakan hal itu terkait polemik hasil kerja konsultan "branding" yang tidak diterima semua pihak di Sumbar. Nasrul mengatakan "Taste of Padang" memang sudah disetujui sebagai "branding" wisata Sumbar dalam rapat paripurna kepala daerah pada salah satu hotel di Padang, (24/11).

Persetujuan itu didapatkan melalui diskusi alot karena tidak semua menyetujui "brand" yang dihasilkan konsultan yaitu "Taste of Padang, Culture of Minangkabau". Akhirnya disepakati frasa terakhir dihapus karena dianggap tidak bisa mewakili semua daerah, terutama Mentawai. Sementara "Taste of Padang" dinilai sudah cukup mewakili.

Namun disebutkan "branding" itu belum final dan masih ada kemungkinan diganti. Dalam prosesnya cukup banyak pihak yang menolak "brand" itu dengan alasan kata "Padang" tidak bisa mewakili 19 kabupaten dan kota di Sumbar dan terkesan menjadi "city branding" untuk Kota Padang.

Lebih dikenalnya orang Sumbar sebagai "orang Padang" oleh masyarakat di luar provinsi itu dinilai merupakan sebuah kesalahan yang harus diluruskan, bukan malah didukung dengan digunakan sebagai "branding". Nasrul Abit sebelumnya menyebutkan pihaknya mengapresiasi kritik terhadap "branding" yang disepakati. Namun ia meminta kritik itu harus memiliki dasar yang kuat dan menghadirkan solusi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement