Senin 04 Dec 2017 16:42 WIB

PAM Jadi Manajer Investasi Syariah Pertama di Indonesia

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Sambutan. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia  Nicky hogan memberikan sambutan dalam launching PT Paytren Aset Manajemen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/04).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sambutan. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Nicky hogan memberikan sambutan dalam launching PT Paytren Aset Manajemen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/04).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Paytren Aset Manajemen (PAM) resmi meluncurkan dua produk reksadana syariah bersamaan dengan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/12). PAM menyasar investor ritel dalam pemasaran produk tersebut.

Kedua produk tersebut yakni reksadana pasar uang syariah yang diberi nama PAM Likuid Syariah Dana Safa, serta reksadana saham syariah yang diberi nama PAM Syariah Saham Dana Falah.

Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), Adiwarman Karim, mengatakan PAM menjadi manajer investasi pertama yang menerapkan prinsip syariah secara penuh. "DSN-MUI berharap mudah-mudahan apa yang dilakukan Paytren Aset Manajemen yang dipimpim Ustaz Yusuf Mansyur dapat memperluas basis investor sehingga kepercayaan dari masyarakat luas lebih banyak lagi," kata Adiwarman.

Adiwarman berharap, kehadiran PAM dapat meningkatkan jumlah investor reksadana syariah yang saat ini jumlahbya 20 ribu investor menjadi 200 ribu investor dalam waktu dekat.

Menurut Adiwarman, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana membuat investor bukan lagi investor besar yang bermain tapi membuat investor kecil juga ikut bermain. Cara yang paling ampuh, lanjutnya, dengan memanfaatkan Paytren Payment Gateaway yang masih dalam proses perizinan di Bank Indonesia. Maka orang mudah membeli saham menggunakan ponsel. "Kalau kita jualan reksadana pakai cara manual tidak akan mengalami peningkatan," ucapnya.

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan, menyatakan peluncuran produk reksadana syariah PT PAM menjadi hari bersejarah bagi Indonesia. "Reksadana syariah sudah biasa tapi kali ini diluncurkan Paytren Aset Manajemen sebagai manajer investasi syariah pertama di Indonesia," kata Nicky.

Nicky menambahkan, pasar modal syariah di Indonesia masih terus bergeliat. Lima tahun lalu investor saham syariah hanya 500 orang, tapi saat ini jumlah investor saham syariah sudah lebih dari 20 ribu investor. "Jumlah saham syariah dan reksadana syariah mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Terima kasih Paytren Aset Manajemen dan Ustaz Yusuf Mansyur atas dukungannya," ujar Nicky.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement