Senin 04 Dec 2017 19:41 WIB

JK Ingin Ajak Mahasiswa Indonesia Studi Banding ke Jepang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Kereta cepat Jepang
Foto: Sciencealert
Kereta cepat Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla berencana akan mengajak sekitar 10 sampai 20 mahasiswa Indonesia untuk studi banding ke Jepang. Hal ini dalam rangka melihat fasilitas pengembangan inovasi teknologi yang langsung diimplementasikan dan dirasakan dampaknya kepada masyarakat.

"Mungkin dalam waktu yang tidak lama saya ingin mengajak beberapa mahasiswa, 10 atau 20 untuk melihat fasilitas full di Jepang," ujar Jusuf Kalla ketika memberikan keynote speech dalam Pekan Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Start Up Bisnis 2017 di Universitas Brawijaya, Malang, Senin (4/12).

 

Jusuf Kalla mengatakan, fasilitas inovasi teknologi yang ingin diperkenalkan kepada mahasiswa Indonesia tersebut yakni di bidang infrastruktur. Dia menilai penerapan hasil riset teknologi di bidang infrastruktur dapat memberikan dampak besar kepada masyarakat.

 

Studi banding tersebut bertujuan untuk melihat lebih luas lagi tentang hasil riset yang bisa dijual kepada dunia usaha, sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Menurut Jusuf Kalla, inovasi yang hanya dipamerkan tidak akan mempunyai dampak yang luas.

 

"Studi banding itu untuk melihat yang lebih luas lagi apa yang telah dibuat dan bagaimana penemuan itu dapat diimplementasikan, bagaimana bisa dijual, karena yang paling penting kan bagaimana (hasil riset itu) bisa dijual (kepada dunia usaha)," kata Jusuf Kalla.

 

Jusuf Kalla mencontohkan, pembangunan bandara di Indonesia diharapkan dapat menggunakan tenaga-tenaga ahli dari anak bangsa. Ketika membangun Bandara Sultan Hassanudin Makassar sekitar 10 tahun lalu, Jusuf Kalla bersikeras tidak ingin menggunakan konsultan asing karena ongkosnya terlalu mahal. Menurutnya, saat itu konsultan dari dalam negeri merasa tidak mampu karena tidak memiliki pengalaman.

 

"Justru karena tidak punya pengalaman, anda harus (didorong) punya pengalaman, jangan terbalik," kata Jusuf Kalla.

 

Melihat hasil pembangunan Bandara Sultan Hassanudin Makassar yang modern dan futuristik, Jusuf Kalla berpesan agar seluruh bandara di Indonesia bisa menggunakan tenaga-tenaga ahli dari dalam negeri. Sehingga pembangunannya lebih efisien dan menghemat biaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement