Senin 04 Dec 2017 19:43 WIB

6 Kabupaten di Aceh Darurat Banjir

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas BNPB mengevakusi warga di tengah banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (4/12)
Foto: Antara/Rahmad
Petugas BNPB mengevakusi warga di tengah banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (4/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak enam kabupaten di provinsi Aceh ditetapkan berstatus darurat banjir. Penetapan status ini menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. "Ada enam kabupaten yang darurat banjir, yakni Aceh Singkil, Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Pidie Jaya, dan Nagan Raya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Yusmadi, kepada Republika.co.id, Senin (4/12).

Yusmadi mengatakan, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Aceh sejak sepekan lalu. Air lalu mulai merendam permukiman warga sejak beberapa hari terakhir dengan ketinggian 40 cm hingga 1,5 meter. Dia bahkan menyebut, banjir terjadi di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Hanya saja, baru enam kabupaten yang menyatakan darurat banjir.

"Rata-rata tiap kabupaten ada kecamatan yang terendam. Malah kalau yang sedikit-sedikit dihitung, semuanya sudah terendam. Tapi dalam tahap aman, belum membahayakan. Masih bisa ditangani pribadi-pribadi keluarga," ujar dia.

Saat ini, Yusmadi mengatakan, gerimis dan hujan masih terus mengguyur sebagian wilayah Aceh. Banyak warga yang bertahan di posko pengungsian, seperti di Pidie, Aceh Utara, Aceh Singkil, dan Aceh Selatan. Namun, tidak sedikit juga yang sesekali pulang ke rumah mereka jika air mulai surut.

"Untuk yang mengungsi, jumlah sebetulnya belum bisa kami hitung karena kadang hari ini hujan, mengungsi dia, tapi besok pulang lagi ke rumah. Yang terdampak juga enggak bisa dihitung pasti," kata Yusmadi.

Menurut Yusmadi, memang tidak sedikit warga yang bertahan di rumah mereka masing-masing meski terendam air. Dia pun mengimbau warga untuk terus mengikuti arahan dan petunjuk petugas di lapangan. "Kalau memang masih dalam tahap belum membahayakan, belum kami evakuasi. Airnya belum terlalu dalam. Tapi kalau memang seperti di Pidie, kami sudah kirim dua perahu karet, warga di daerah itu harus dievakuasi," ujar dia.

BPBA pun, lanjut Yusmadi, telah menyalurkan bantuan logistik ke kabupaten-kabupaten yang menyatakan darurat banjir. Bantuan tersebut, menurutnya, ada yang sudah tiba dan ada juga yang sedang dalam perjalanan dari Banda Aceh, kantor pusat BPBA.

"Selama masih ada stok di Banda Aceh ini, enggak kami tahan-tahan. Pokoknya mana yang sudah mengeluarkan pernyataan darurat banjir serta menyatakan mereka tidak mampu dan meminta bantuan kami, ya kami langsung bantu," kata Yusmadi.

Bantuan logistik yang disalurkan ini di antaranya berupa beras, minyak goreng, ikan sarden, air mineral, mi instan, dan pakaian. Namun, Yusmadi mengaku tidak ingat pasti jumlah bantuan yang telah disalurkan. "Pokoknya sandang dan pangan selama dia mengungsi tidak susah lah," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement