Senin 04 Dec 2017 20:09 WIB

Bappenas: Bonus Demografi Harus Diantisipasi Sejak Dini

Red: Nidia Zuraya
Ledakan penduduk ancam Indonesia. Ilustrasi
Foto: Antara
Ledakan penduduk ancam Indonesia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencana Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengingatkan pentingnya mengantisipasi sejak dini terjadinya bonus demografi atau pergeseran usia produktif di Indonesia.

"Hal ini terjadi sebagai akibat kebijakan pembatasan kelahiran kalau tahun 1970 tingkat fertilitas rasio (TFR) masih 5 sampai 6 setiap keluarga, maka saat ini 2 sampai 3 anak," kata Menteri PPN, Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) kerja sama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Pembangunan UI di Depok, Senin (4/12).

"Kondisi demikian berdampak kepada usia produktif yang bergeser pada usia 50-55 tahun, terlihat dengan banyaknya CEO dan pemegang posisi puncak di perusahaan dan pemerintahan direntang usia tersebut, sedangkan di tahun 1970 usia tersebut sudah masuk dalam usia pensiun," jelas Bambang.

Bambang memperkirakan dengan struktur kependudukan demikian Indonesia harus sudah menjadi negara maju sebelum 100 tahun kemerdekaan (2045), karena setelah usia tersebut akan sulit untuk mencapai pertumbuhan seperti sekarang.