REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu dr Royke Abraham mengatakan saat ini dinas terus fokus pada upaya pemulihan kesehatan bagi siswa sekolah dasar (SD) IT Al Fahmi yang mengalami dugaan keracunan makanan, Senin.
"Saya telah memerintahkan tim untuk melakukan pendataan di setiap rumah sakit yang merawat anak-anak tersebut," kata Royke, di Palu, Senin malam.
Dia menjelaskan pihaknya telah mengirimkan sampel makanan yang diduga sumber awal dari keracunan massal tersebut. Selain itu, sampel muntahan juga ikut dikirimkan untuk diuji lebih lanjut oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu.
"Hasilnya paling lambat satu minggu, baru bisa diketahui," ungkapnya.
Menurut Royke, pihaknya belum dapat memberikan angka yang pasti, terkait jumlah anak-anak yang mengalami musibah tersebut. Namun saat ini, tim terus mendata dan memverifikasi di lapangan.
"Paling lambat besok, baru bisa diketahui angka pasti," ujarnya.
Namun kata dia, sejumlah rumah sakit melaporkan telah merawat anak-anak tersebut, salah satunya RS Anutapura yang merupakan wewenang dari Pemerintah Kota Palu sebanyak 26 orang.
Sebagian dari mereka kata Royke, ada yang telah dipulangkan, ada yang rawat inap dan bahkan laporan beberapa masuk ke ruang ICU.
"Belum ada laporan yang meninggal dunia," ujarnya.
Selain itu, pihaknya masih melakukan investigasi terkait faktor penyebab tersebut, apakah disebabkan oleh kondisi kantin yang tidak sehat, kontaminasi dari mikroba ke makanan yang dikonsumsi atau pun drainase dari sekolah yang tidak sehat.
"Banyak faktor penyebab, namun kesimpulan akhirnya menunggu hasil dari pemeriksaan Balai POM," terang Royke.
Informasi yang dihimpun, kejadian dugaan keracunan terjadi sekitar pukul 11.30 wita, usai ujian sekolah yang dilaksanakan pihak sekolah. Saat itu, sekitar 700 siswa mendapatkan makanan dan kue yang dibagikan oleh pihak sekolah.
Usai menyantap makanan itu, sejumlah anak mengalami gejala mual dan muntah masih di lokasi sekolah, sementara sebagian lagi mengalami kejadian itu ketika sampai di rumah masing-masing.
Sejumlah rumah sakit yang merawat anak-anak tersebut yakni RS Anutapura Palu, Undata Palu, Bhayangkara Polda Sulteng, Budi Agung, Bala Keselamatan Palu, Wirabuana dan Siloam.
Data sementara yang dikumpulkan, RS Budi Agung menampung sekitar 53 orang anak, tiga diantaranya berada di ruangan ICU, RS Bala Keselamatan menampung sekitar 50 orang, RS Undata sekitar 20 orang, Bhayangkara sekitar 29 orang dan Wirabuana sebanyak 19 orang.