REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satu persatu pemain anyar Sriwijaya FC berdatangan, beberapa pemain lama pun hengkang dari tim berjuluk Laskar Wong Kito. Setelah tidak memperpanjang kontrak pemain asing asal Brasil, Hilton Moreira, kini giliran pemain berstatus marquee player, Tijani Belaid juga dilepas.
Pada latihan perdana Sriwijaya FC, Senin (4/12) di Stadion Madya Bumi Sriwijaya, pemain kelahiran Paris, Prancis tersebut tidak terlihat ikut latihan bersama dengan dipimpin asisten pelatih Francis Wawengkang, Rasiman, Kurnia Sandy dan Hendri Susilo. Beberapa pemain lokal juga tidak terlihat.
"Marquee player Tijani Belaid tidak diperpanjang kontraknya bersama beberapa pemain lokal yaitu Dominggus Fakdawer, Anis Nabar, dan Indra Permana," kata Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, Selasa (5/12).
Menurut Ucok, setelah melepas dua pemain asing Hilton Moreira dan Tijani Belaid, Sriwijaya FC akan kedatangan beberapa orang pemain asing pengganti. Setelah mendapat Makan Konate asal Mali, Sriwijaya FC akan kedatangan Manuchekhr Dzalilov asal Tajikistan dan calon marquee player Mahamadou N'Diaye asal Mali
Untuk pemain asing Alberto Goncalves (Brasil) dan Esteban Vizcarra (Argentina) saat ini keduanya menunggu proses naturalisasi. "Mereka berdua belum bisa bergabung pada latihan perdana, sekarang masih di negaranya masing-masing," kata Ucok.
Pemain asing Makan Konate, sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC bergabung di T-Team yang berlaga di Liga Super Malaysia. Pemain asal Mali berusia 26 tahun pernah bermain di Liga Indonesia bergabung dengan PSPS Pekanbaru pada 2012-2013. Ia kemudian hijrah ke Barito Putera dan pada 2013. Pada 2015, bergabung dengan Persib Bandung.
Sementara itu Manuchekhr Dzalilov asal dari negara pecahan Rusia dan belum pernah bermain di Indonesia. Pemain yang pernah bergabung dengan tim nasional Tajikistan U-17 dan tim nasional senior pada 2011 tersebut terakhir tercatat sebagai pemain Istiklol FC yang berlaga di Liga Nasional Tajikistan.
Selama berseragam Istiklol FC pemain berusia 27 tahun tersebut sempat merasakan empat tahun terakhir menjadi juara Liga Nasional Tajikistan. Manuchekhr Dzalilov tercatat sebagai peraih sepatu emas pada pada 2015 dan 2016 masing-masing dengan 22 gol.
Dan sang calon marquee player Mahamadou N'Diaye asal Mali terakhir bermain di Perancis bergabung dengan klub promosi Liga 1 perancis FC Troyes. Kini pemain tim nasional Mali tersebut berstatus bebas transfer. Menurut Sekretaris tim Achmad Haris menjelaskan, nilai kontrak Mahamadou N'Diaye tidak seperti tergambarkan di laman bursa transfer yang mencapai hampir Rp 9 miliar. "Nilai N'Diaye tak jauh beda dengan Belaid," katanya.