Selasa 05 Dec 2017 09:59 WIB

Abdullah Saleh Tewas, Saudi akan Serang Besar-besaran Yaman?

Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman.
Foto: EPA/STR
Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (4/12) mengeluarkan peringatan buat warga Sana'a agar menjauhi lokasi militer gerilyawan Syiah Al-Houthi demi keselamatan mereka. Demikian dilaporkan jaringan berita daring Ash-Sharq Al-Awsat.

Sebelumnya Koalisi Arab tersebut, yang berperang di Yaman, melancarkan serangan udara ke lokasi militer Al-Houthi pada Ahad malam (3/12) di dekat bandar udara Sana'a dan Pangkalan Dulaimi.

Sumber Al Arabiya mengkonfirmasi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi menyerang posisi milisi Al-Houthi di sebelah barat Ibu Kota Yaman, Sana'a, pada Ahad. Serangan udara tersebut dilancarkan sehari setelah koalisi mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan dukungannya buat aksi perlawanan rakyat Yaman terhadap Al-Houthi.

Tiga hari belakangan warga Yaman telah menyaksikan bentrokan mematikan antara pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan anggota milisi mantan sekutunya, Al-Houthi.

Pertempuran berkecamuk saat fajar pada Sabtu (2/12) antara kedua pihak itu, yang mengakibatkan tewasnya tak kurang dari 80 pendukung kedua pihak. Ali Abdullah Saleh pun tewas dalam pertempuran. 

Sementara itu, Presiden Yaman terpilih Abd-Rabbu Mansour Hadi menyeru staf PBB dan organisasi internasional agar meninggalkan Yaman demi keselamatan mereka.

Pada Senin, pemimpin milisi Al-Houthi mengatakan petempur milisi Syiah tersebut telah menggagalkan rencana oleh mantan presiden Saleh untuk melibatkan semua rakyat Yaman dalam konflik bersenjata.

Pemimpin Al-Houthi Abdul-Malik Al-Houthi mengeluarkan pernyataan itu melalui saluran televisi satelit milik kelompoknya, Al-Masirah, pada Senin, beberapa jam setelah petempurnya menewaskan mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

"Saya telah menyeru Saleh agar mundur dari mendukung agresi dan perang yang ia umumkan," kata Abdul-Malik. Ia merujuk kata "agresi" kepada koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Ia juga menyatakan media musuh mendukung Saleh dalam tindakannya dan mendukung dia dengan serangan udara terhadap Sana'a. "Sayangnya, Saleh membalikkan tubuh dari semua seruan kami," kata Abdul-Malik.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement