REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang SDM-Iptek), kembali menggelar Habibie Award ke-19 sebagai bentuk penghargaan kepada para ilmuwan. Tahun ini, hanya tiga ilmuwan yang lolos dan menerima penghargaan.
"Sebenarnya ada lima bidang yang kami anugerahi award, tapi setelah melalui seleksi panitia Habibie Award hanya tiga orang yang sesuai kriteria," kata Ketua Dewan Pengurus Yanbinbang SDM-Iptek The Habibie Center Prof Eng Wardiman Djojonegoro saat memberikan keterangan pers di Pendopo Habibie Ainun, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Selasa (5/12).
Wardiman mengatakan, ketiga ilmuwan yang mendapatkan award tersebut yakni pertama, Prof Khairurrijal guru besar fakultas fisika material dan instrumentasi Institut Teknologi Bandung (ITB), yang mendapat penghargaan pada bidang ilmu dasar. Ilmuwan kedua, Dekan fakultas teknik Unika Widya Mandala Surabaya Prof Suryadi Ismadjiyang mendapat penghargaan dalam bidang ilmu rekayasa. Terakhir, guru besar bidang ilmu hukum tata negara Universitas Padjajaran Prof Bagir Manan sebagai penerima Habibie Award dalam bidang hukum.
Wardiman menjelaskan, terkait kriteria yang paling dominan dalam memilih ilmuwan penerima Habibie Award yakni konsistensi dan kegunaan penelitian. "Ilmuwan itu tidak bisa bekerja setengah-setengah. Apakah dia tetap konsisten atau tidak? Apakah kegunaan penelitian untuk masyarakat ada atau tidak? Itu yang terpenting," jelas Wardiman.
Dia mengungkapkan, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada ketiga orang penerima Habibie Award tahun 2017, Yanbinbang SDM-Iptek akan memberikan hadiah sebesar 25 ribu dolar AS dan sertifikat serta medali Habibie Award. Penghargaan tersebut, diharapkan bisa menjadi bentuk penghormatan atas prestasi yang telah diukir.