REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pekan lalu bebrapa wilayah di Kabupaten Bantul diterjang banjir karena hujan lebat. Kondisi itu membuat sebagian masyarakat mengungsi ke posko. Namun, karena kini banjir sudah surut maka posko pengungsian itu mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, para korban banjir sudah sejak dua hari belakangan telah kembali ke rumahnya masing-masing. "Sehingga kini di posko-posko pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah dalam keadaan kosong," kata Dwi, Selasa (5/12).
Menurutnya, karena adanya banjir yang terjadi pekan lalu, terdapat sekitar 12 ribu warga Bantul yang terdampak banjir. Usai banjir, sejumlah pihak seperti BPBD dan warga langsung bergerak untuk menanggulangi bencana tersebut.
Dwi menjabarkan, setelah para warga pulang ke rumah masing-masing, saat ini warga membutuhkan alat-alat kebersihan untuk membersihkan rumah dan lingkungannya dari sisa banjir. Selain itu, karena sumur masih berisi air kotor sisa banjir, maka sebagian warga juga membutuhkan bak penampungan air bersih.
"Kami terus berkeliling untuk melakukan pengecekan sumur-sumur milik warga. Saat ini mayoritas sumur milik warga yang tercemar paska terjadi banjir sudah bisa diatasi. Sumur-sumur warga yang tercemar sudah kami lakukan penyedotan sehingga dapat kembali bersih," ujarnya.
Sedangkan untuk rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan setelah diterjang bencana banjir akan mendapatkan bantuan dari BPBD. Bantuan itu berupa bahan bangunan yang akan diberikan BPBD untuk warga yang rumahnya harus diperbaiki setelah rusak diterjang banjir.
Menurutnya, BPBD saat ini proses pendataan tengah berjalan. Bantuan itupun akan segera disalurkan setelah data rumah yang mengalami kerusakan sudah final.
Berdasar pantauan Republika, beberapa hari terakhir ini hujan tak lagi mengguyur beberapa wilayah di DIY. Bahkan pada siang hari terik matahari kerap muncul dengan balutan cuaca cerah berawan.