Selasa 05 Dec 2017 15:21 WIB

Cinta tak Direstui, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Gantung diri (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Entah apa yang ada di pikiran pria usia 22 tahun yang nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri lantaran cintanya tidak direstui oleh orang tuanya. Kiki Darma Yuda ditemukan tewas tergantung di kamarnya.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Moch Safi'i membenarkan peristiwa naas tersebut. "Iya betul, kami akan mencari keterangan saksi-saksi," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (5/12).

Mayat laki-laki itu ditemukan pada Selasa (5/12) sekitar pukul 04.30 WIB di Jalan Bangka Raya, Gang 4, RT 02/02, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Mayat tersebut tergantung dengan kain yang terikat di lehernya. "Mayatnya tergantung di depan pintu kamarnya," kata Safi'i.

Saat ini, keterangan saksi baru diperoleh dari ibu kandung korban atas nama Mamah (41) yang melihat langsung korban tergantung di depan pintu kamarnya. Pertama kali ia mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, saksi bangun dan melihat anaknya sudah tergantung di pintu kamar. Lalu saksi berteriak sehingga membangunkan keluargayang lain.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Di dekat kasur korban di atas tumpukan berkas-berkas, ditemukan sepucuk surat yang bertuliskan bahwa korban atas nama Kiki, menginginkan hubungan cintanya direstui oleh orang tuanya dengan wanita pilihannya yang bernama Wulan.

Kepolisian sudah mengecek langsung ke TKP dengan dipimpin langsung oleh Safi'i, serta membuat pengantar visum ke rumah sakit. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta mengatakan akan mengonfirmasi terlebih dahulu. "Saya konfirmasi dulu ya," ujar dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement