REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Festival Budaya Nusantara di hari ketiga yang menyuguhkan lomba tari kreasi Nusantara sepi pengunjung. Pantauan Republika.co.id, Festival budaya yang diselenggarakan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang tersebut terlihat sepi dan lengang, bahkan peserta lomba justru terlihat lebih ramai daripada pengunjung.
Merespon hal tersebut, budayawan Kota Tangerang Mukafi Solihin menilai adanya tumpang tindih antara jadwal ujian para pelajar di Kota Tangerang dengan festival budaya yang digelar. Waktu yang berbarengan dengan jadwal ujian tersebut, kata dia, sangat berpengaruh dengan jumlah pengunjung dalam Festival Budaya Nusantara 2017 tersebut.
"Sangat berpengaruh terhadap jumlah kehadiran dalam kegiatan tersebut, jika memang yang dilirik adalah warga kota sebagai pengunjung kegiatan," ujar Mukafi kepada Republika.co.id, Selasa (5/12).
Pria yang akrab disapa Mi'ing ini juga menjelaskan, jika festival tersebut diniatkan untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar kota Tangerang, lagi-lagi menurut dia, jadwal kegiatan tidak tepat. Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan musim persiapan liburan akhir tahun. "Masyarakat pada tanggal tersebut sedang dalam posisi mempersiapkan Natal dan tahun baru," jelas dia.
Tidak hanya waktu yang tepat, menurut Mi'ing, sepinya pengunjung dalam festival tersebut juga berkaitan dengan promosi yang kurang baik. Kehadiran pengunjung yang besar di pembukaan festival, kata dia, bukan karena sengaja ingin menghadiri festival, melainkan sedang lewat atau ada kegiatan lain selain festivial. "Dari sini dapat dinilai bahwa ada kekurangan promosi kegiatan sehingga banyak masyarakat tidak tahu," jelas dia.