REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemenang penghargaan sebagai sukarelawan terbaik 2017 di Australia, Rima Waizani, bercerita tentang ide yang mendorongnya menjadi sukarelawan. Waizani, seorang Muslim di Australia, telah memenangkan penghargaan sebagai Volunteer of the Year pada Australian Muslim Achievement Awards.
Tahun ini menandai acara penghargaan tahunan dari Mission of Hope yang ke-11, yang digelar untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berkontribusi terhadap masyarakat. Waizani memenangkan penghargaan sebagai individu sekaligus organisasi yang berdedikasi yang telah unggul di berbagai wilayah masyarakat Australia.
Suatu hari, suami Waizani pulang ke rumah dan menggambarkan keadaan miskin yang dialami salah satu temannya. Sang suami mengatakan, hampir tidak ada makanan di rumah temannya itu. Sementara sembilan anaknya bertahan dengan memakan biskuit kering.
Saat itulah, Waizani merasa bahwa dia bisa melakukan sesuatu untuk membantu orang lain. "Sepanjang malam itu saya berpikir ada sesuatu yang bisa kita lakukan," kata Waizani, seperti dilansir dari ABC, Senin (4/12).
Ia lantas mengunggah pesan di laman media sosial Facebook miliknya untuk mengajak orang lain menyumbang makanan. Tak butuh waktu lama, dalam dua hari rumahnya dibanjiri makanan belanjaan.
Waizani merefleksikan kembali kegiatannya di awal menjadi sukarelawan. Tindakan kebaikan itu pula yang membuatnya menjadi sukarelawan secara penuh waktu. Ia mengaku menyukai peran tersebut.
"Ini tidak sesulit yang dipikirkan orang. Ini sangat memakan waktu, 100 persen. Tapi jika anda bisa membantu, bantulah. Saya suka melakukan apa yang saya lakukan, saya merasa telah ditempatkan di Bumi ini untuk suatu tujuan. Saya merasa itu seperti sebuah tugas, seperti saya harus membantu," lanjutnya.
Pekerjaannya bersama CC Community Kitchen selama dua setengah tahun terakhir ini telah membantu ratusan pencari suaka, pengungsi, serta korban kekerasan dalam rumah tangga. Mereka melakukannya dengan tulus, dengan menyediakan makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya.
Kegiatan yang dilakukan Waizani ini didorong oleh kesadaran, bahwa masyarakat perlu saling membantu. Ia mengatakan, organisasi tersebut didirikan untuk membantu orang yang membutuhkan.
"Kami tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, ras, agama. Kami telah membantu orang dari segala latar belakang dan agama. Jika Anda memerlukan bantuan, kami membantu," ujarnya.
Menjadi sosok Muslim yang berperan positif sangat penting bagi Waizani. Dia merasa begitu senang dengan penghargaan yang telah diraihnya. Meskipun, Waizani memiliki kendala dalam kegiatannya. Ia mengatakan, masalah terbesar di komunitas tersebut ialah biaya sewa di kota-kota besar di Australia.
Menurutnya, biaya sewa di sydney terlalu tinggi. Karena itu, mereka harus melakukan sesuatu. Kendati demikian, kendala itu tak menghalangi langkahnya untuk terus menebar kegiatan positif bagi masyarakat di Negeri Kangguru tersebut.
"Senang bisa diakui dan saya berterima kasih kepada semua pendukung saya, tapi itu tidak akan mengubah apapun, saya akan terus melakukan apa yang saya lakukan, saya tidak melakukannya untuk mendapatkan penghargaan itu," kata Waizani.
Sementara itu, rekan relawan sekaligus teman baik Waizani, Rana Akkiuch Taha mengatakan bahwa Waizani benar-benar layak mendapatkan penghargaan tersebut. Menurutnya, sang teman telah melakukan banyak kerja keras tahun ini. Karena itu, ia merasa sangat bahagia atas penghargaan yang didapatkan Waizani.
"Memiliki pengakuan di luar sana dan kepercayaan masyarakat begitu besar. Dengan atau tanpa penghargaan, dia masih seorang pemenang," kata Taha.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement