REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Bintang sepak bola asal Belanda, Arjen Robben sempat merasa kepindahannya ke Bayern Muenchen tahun 2009 lalu sebagai kemunduran karier. Kala itu, Robben hijrah ke Muenchen dari klub raksasa Spanyol, Real Madrid.
Menurut Robben, saat itu pamor Muenchen sedang tertinggal dibanding klub-klub Eropa lainnya. Hal ini juga selaras dengan kompetisi Bundesliga Jerman yang tak semeriah Liga Primer Inggris, Serie A Liga Italia, dan La Liga Spanyol.
"Saat itu saya merasa karier saya melangkah mundur. Muenchen sudah lama tak menuai sukses internasional padahal target saya adalah bermain di level tertinggi, saya ingin meraih trofi Liga Champions," kata Robben dikutip dari UEFA, Selasa (5/12).
Pemain 33 tahun ini menegaskan, kala itu sebenarnya ia sangat sulit membuat keputusan untuk pindah dari Madrid. Menurut Robben, Madrid adalah salah satu klub terbesar di dunia.
Robben berpikir, jika sudah meninggalkan Madrid, maka ia tak akan mungkin kembali ke klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu. Namun, Robben kini justru merasa sangat betah di Muenchen.
Robben mengatakan, selama delapan tahun berseragam Die Roten ia seperti menemukan rumah. Tanpa ragu, winger kidal ini menyebut karier di Muenchen adalah yang terbaik sepanjang hidupnya.
"Dulu saya pindah karena memang ingin bekerja sama lagi dengan Louis van Gaal (pelatih asal Belanda yang saat itu menangani Muenchen). Sekarang saya merasa sedang menjalani karier terbaik," ujar jebolan akademi Groningen di Belanda ini.
Robben pindah ke Muenchen setelah melalui masa yang sulit di Madrid. Selama berkarier di Muenchen, Robben meraih banyak trofi. Di antaranya, enam trofi Bundesliga Jerman, empat DFB Pokal, satu Liga Champions, satu Piala Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.