REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Korbid Kepartaian DPP Partai Golkar Kahar Muzakir mengatakan, dirinya sangat setuju apabila pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dilakukan secara aklamasi. Karena sampai saat ini, hanya nama Airlangga Hartarto yang muncul sebagai kandidat kuat pengganti Setya Novanto (Setnov) sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Praktis, opsi aklamasi pun muncul karena besar dukungan kepada Airlangga.
"Saya setuju secara aklamasi. apalagi calonnya cuma satu, jadi langsung ketok palu saja selesai, tidak perlu diributkan lagi," jelas Kahar, di Kompleks Parlemen, Selasa (5/12).
Meski demikian, Kahar tetap meminta agar proses pemilihan Ketua Umum Partai Golkar tetap melalui Munaslub. Lanjut Kahar, DPP Partai Golkar sendiri akan menggelar rapat pleno guna membahas keinginan DPD I menggelar Munaslub.
"Saya sarankan tetap melalui mekanisme yang sesuai dengan AD/ART Partai Golkar itu sendiri," ujarnya.
Selanjutnya, terkait desakan Munaslub yang disuarakan DPD tingkat I, Kahar mengakui surat usulan Munaslub telah diterima DPP. Menurutnya, surat dari DPD I sendiri sudah masuk ke DPP, dan segera akan mengadakan rapat pleno membahas surat tersebut. Namun dia enggan membeberkan tempat dan waktu rapat pleno tersebut di adakan.
Terkait pengunduran diri Setnov, Kahar mengaku belum mengetahui. Maka dari itu dia menegaskan, agar Setnov tidak diminta untuk mengundurkan dari jabatannya. Sebab tidak menutup kemungkinan Novanto akan mengundurkan diri tanpa harus diminta mundur.
"Jangan diminta mundur. Karena kemungkinan Novanto mau mundur sendiri," ucapnya.