REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tangan kanan Sukri,42, seorang airport helper yang sebelumnya menjadi porter selama 11 tahun di Terminal 2, Bandara Internasional Soekarno-Hatta bengkak setelah menolak tip. Tangan Sukri membiru bengkak, karena dia dipaksa untuk menerima uang, namun dia tetap menolaknya.
Kisah tangan kanan Sukri yang membengkak itu tersebar dan menjadi viral di media sosial dengan begitu cepat. Dengan setengah ketakutan, dia menceritakan peristiwa itu, Selasa (10/10).
“Iya benar, itu kejadian lima hari lalu. Peristiwanya terjadi pagi hari. Saya membawa tujuh koper penumpang itu, lalu saya dipaksa untuk menerima uang tip. Saya sudah menjelaskan dengan baik-baik, bahwa saya tidak boleh menerima tip. Tetapi dia tetap memaksa,” ujar Sukri.
Dia merinci, saat memberikan uang tersebut sang penumpang yang turun di Gate 3 Terminal 2 itu menyodorkan uang setelah Sukri membantunya. “Dia ngasihnya sambal salaman, uangnya diselipkan. Tangan saya, saya buka tanda saya menolak. Tetapi malah diremas dipaksa menggenggam dengan kuat. Dia bilang ke saya kenapa enggak mau, emang gaji kamu berapa sih? ” katanya.
Setelah itu Sukri meninggalkan sang pengguna jasa, karena khawatir dia masih dikejar. Saat memastikan pengguna jasa itu sudah boarding, dia kembali bekerja membantu penumpang lain. “Saat itu baru saya terasa sakit, saat saya lihat tangan saya membengkak,” tuturnya.
Petugas airport helper yang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta menilai masih banyak calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang belum memahami aturan bahwa mereka dilarang menerima uang tip.
"Masih banyak yang belum ngeh, kadang kami harus jelaskan dulu ke penumpang. Kami minta tolong ke pengguna jasa, ya hargai kami lah, karena kami ada konsekuensinya, gaji kami cukup," tutur Sukri.
Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta Dewandono PrasetyoNugroho, menyampaikan apresiasi sebesar besarnya kepada Sukri. “Kami sangat mengapresiasi kepada Pak Sukri. Dia satu dari banyak airport helper yang masih memberi harapan pada Indonesia bahwa selalu ada orang baik yang dilupakan,” tuturnya.