Jumat 01 Dec 2017 22:55 WIB

'Masyarakat Harus Teladani Spirit Nabi Muhammad'

KH Nazaruddin Umar
Foto: TV One, Maman Sudiaman/Republika
KH Nazaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau bisa meneladani spirit Nabi Muhammad SAW. Untuk itu momen peringatan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW hari ini, Jumat (1/12) ini  diharapkan mampu membendung dan memerangi berbagai pengaruh negatif yang dapat memecah persatuan bangsa di negara ini.

"Keteladanan Nabi Muhammad ini harus kita jadikan pegangan dalam memelihara perdamaian dan kesatuan NKRI dari berbagai ancaman perpecahan, seperti ancaman paham radikal terorisme. Untuk itu peringatan Maulid Nabi hari ini harus menjadi bahan merefleksi untuk kembali menghadirkan 'Nur Muhammad' yang tentunya dapat mencerdaskan dan menguatkan umat," kata Imam Besaa Masjid Istiqlal, Prof Dr KH. Nazaruddin Umar, Jumat (1/12).

Pria yang pernah menjadi Wakil Menteri Agama RI ini menilai peringatan Maulid Nabi Muhammad  ini sejatinya bisa mengukuhkan kesadaran umat untuk meneruskan perjuangan dengan menyebarkan dakwah Islam yang mengajarkan keimanan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Dimana sosok Nabi Muhammad itu menurutnya adalah sosok figur globalisasi yang pertama dalam sejarah umat manusia.

“Tidak ada seorang figur yang mampu mengedit mata rantai seluruh budaya etnik, agama ataupun keyakinan selain Nabi Muhammad. Jadi Nabi Muhammad itu adalah betul-betul rahmatan lil alamin. Dia merupakan tokoh pemersatu di dunia ini,” kata pria kelahiran, Bone, 23 Juni 1959 ini.

Selain itu menurutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad ini juga diharapkan untuk kembali menyadarkan seluruh umat islam bahwa Nabi Muhammad itu sebagai figur yang harus diteladani karena selama hidupnya Nabi Muhammad itu tidak pernah mengedepankan kekerasan dalam menghadapi segala macam permasalahan.

“Di mana semasa hidupnya, kekerasan tidak pernah di contohkan oleh Nabi Muhammad. Bisa dikatakan dalam menghadapi segala macam permasalahan, Nabi Muhammad lebih menekankan kepada aspek perdamaian, persaudaraan, toleransi, persamaan, dan keadilan. Itu yang dilakukan Nabi pada saat itu,” ujarnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement