REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menilai, alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI, bukan hanya karena yang bersangkutan pernah menjadi sekretaris militer (Sesmil). Namun yang terpenting, masa kerja Marsekal Hadi masih panjang.
"Dari tiga kepala staf itu, dia yang masa kerjanya masih panjang, yang lain 2018 pensiun semua," kata Abdul di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/12).
Selain itu, Abdul juga menilai wajar jika seorang Sesmil diusulkan. Oleh karena itu, ia menganggap dipilihnya Hadi oleh Jokowi semata-mata masa kerja. "Bayangkan kalau kemudian ini dilantik, terus tahun depan ganti lagi, itu kan terlalu sering ganti enggak baik," ujarnya.
Abdul juga menilai soal profesionalitas ketiga kepala staf TNI tidak diragukan lagi. Ia juga berpandangan bahwa prajurit yang sudah bintang empat pasti memiliki profesionalitas, kapasitas, dan kepemimpinan yang baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengirimkan surat ke DPR RI terkait calon Panglima TNI. Dalam surat yang diterima DPR pada Senin (4/12) kemarin, Presiden Jokowi menunjuk KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI.