Rabu 06 Dec 2017 06:16 WIB

Amartha Fintek Salurkan Pembiayaan ke Masyarakat Pelosok

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Fintech (ilustrasi)
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek menyalurkan pembiayaan ke masyarakat unbankable atau tidak layak berbank. Sedikit berbeda dengan perusahaan sejenis, Amartha khusus menyasar nasabah perempuan.

Vice President of Growth Amartha Fadilla Tourizqua Zain menilai, dengan teknologi sebagai keunggulannya, maka fintech harus mampu memangkas biaya dan waktu dari proses bisnis konvensional. "Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi meningkatkan pula layanan keuangan lebih luas, bahkan pada masyarakat yang belum terlayani lembaga keuangan konvensional," tuturnya.

Melalui terjangkaunya akses keuangan, wanita yang akrab disapa Ika tersebut berharap, lebih banyak masyarakat mampu berdaya dalam menumbuhkan kondisi ekonominya. Hal itu karena, lewat fintech mereka lebih mudah menabung, meminjam uang untuk modal usaha, mendapatkan perlindungan atau asuransi, berinvestasi, dan lainnya.

Supaya tepat sasaran dalam menyalurkan pembiayaan, Amartha  menggabungkan unsur teknologi dan kearifan lokal. Tujuannya meningkatkan literasi keuangan, melakukan pendampingan bisnis, serta memberikan akses pemodalan yang terjangkau.

Ika menyebutkan secara keseluruhan ada dua strategi. Pertama, berkaitan dengan teknologi, Amartha membangun platform berbasis P2P lending untuk menghubungkan pendana yang ada di kota dengan pengusaha mikro di desa. "Hal ini diharapkan mampu mengurangi gap desa dan kota, menciptakan keadilan sosial bahwa setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mengakses sumber pembiayaan terjangkau," jelasnya.

Kedua, berhubungan dengan kearifan lokal, petugas lapangan Amartha melakukan pendampingan keuangan dan bisnis berbasis kelompok pada mitra Amartha. Semangat gotong royong dan bantu-membantu juga diterapkan saat ada satu anggota kelompok yang mengalami kesulitan. "Kami melakukan pendekatan berbasis kearifan lokal untuk mendorong usaha pedesaan tumbuh maju melalui penyaluran modal kerja," tambah Ika.

Dua strategi itu diharapkan mampu mengubah para pelaku usaha mikro dalam membangun rekam jejak kredit baik. Maka, kata dia, ke depannya mampu bekerja sama dengan layanan keuangan yang lebih besar guna mendapatkan pemodalan usaha lebih besar atau menjadi bankable.

Perusahaan financial technology (fintech) Amartha akan berekspansi ke luar Pulau Jawa pada tahun depan. Dengan begitu semakin banyak masyarakat memperoleh akses keuangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement