REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Bambang Brodjonegoro, mengapresiasi Habibie Award ke-19 yang digelar di Pendopo Habibie Ainun, Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Selasa (5/12). Menurut dia, penghargaan tersebut sangat penting untuk menandai pencapaian gemilang para ilmuwan di Indonesia.
"Saya sangat apreasiasi dan turut berbangga hati, terlebih award ini diberikan oleh satu sosok yang menjadi tokoh bangsa dan juga berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)," kata Bambang di Pendopo Habibie Ainun, Jakarta Selatan pada Selasa (5/12).
Bambang mengatakan, kemajuan bangsa Indonesia sebenarnya sangat bergantung pada perkembangan Iptek. Karena itu, pemerintah akan terus mendorong akademisi, peneliti dan masyarakat pada umumnya untuk terus bersama-sama memajukan bangsa, meski dengan segala keterbatasan.
"Sepeti halnya negara Jepang, Korea, mereka juga sebenarnya memiliki berbagai keterbatasan. Tapi mereka bisa memanfaatkan keterbatasan menjadi satu kelebihan sendiri," kata Bambang menambahkan.
Semangat Habibie dalam memajukan Iptek di Indonesia, lanjut Bambang, harus juga menjadi contoh bagi generasi muda. Dengan begitu, dia berharap, ke depan akan muncul Habibie-Habibie muda yang memiliki bakat, semangat, dan inovasi yang sama dengan BJ Habibie.
Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang SDM-Iptek), kembali menggelar Habibie Award ke-19 sebagai bentuk penghargaan kepada para ilmuwan. Tahun ini, hanya tiga orang ilmuwan yang lolos dan menerima penghargaan.
Ketiga ilmuwan yang mendapatkan award tersebut yakni pertama, Prof Khairurrijal guru besar fakultas fisika material dan instrumentasi Institut Teknologi Bandung (ITB), yang mendapat penghargaan bidang ilmu dasar. Kedua, Suryadi Ismadji yaitu dekan fakultas teknik Unika Widya Mandala Surabaya yang mendapat penghargaan dalam bidang ilmu rekayasa.
Dan terakhir, lanjut dia, penerima Habibie Award dalam bidang hukum adalah Prof Bagir Manan, yaitu guru besar bidang ilmu hukum tata negara Universitas Padjajaran.