REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Renang Seluruh Indonesia mengharapkan pada Asian Games 2018 Indonesia mengakhiri paceklik gelarnya selama 28 tahun di turnamen negara-negara Asia tersebut.
"Kita semua melihat dalam 28 tahun ini Indonesia paceklik gelar, sudah lama kita tak mendapatkan perunggu, perak, apalagi emas. 28 tahun lalu itu zaman Richard Sam Bera dkk, di sini tentu kita berharap pecah telor tersebut," kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Novyan Bakrie di Jakarta, Selasa (6/12).
Saat ini, lanjut Anin, harapan tersebut terbuka lebar dengan adanya kandidat-kandidat "Richard Sam Berra selanjutnya" di depan mata. Yakni, para atlet yang mendapatkan emas dalam SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia.
Mereka akan dipantau dalam ajang uji coba (test event) Asian Games 2018 bertajuk CIMB Niaga Indonesia Open Aquatic Championship 2017. “Kami berharap ada kejutan lainnya di Asian Games," ujar Anin.
Indonesia berhasil memperoleh empat emas akuatik yang semuanya berasal dari cabang renang seperti I Made Siman Sudartawa (50 meter gaya punggung putra), Triady Fauzi Sidiq (200 meter gaya ganti perorangan), Gagarin Nathaniel Yus (100 meter gaya dada putra) dan Indra Gunawan (50 meter gaya dada putra).
Dalam ajang ini, ujar Anin, PRSI tidak hanya melihat atlet-atlet elite, tapi juga mempersiapkan atlet pelapis yang tujuan utamanya adalah event-event internasional selepas Asian Games 2018 yakni SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020.
"Kita lihat banyak sekali perenang-perenang muda dan juga dari sektor perempuan yang berpotensi. Ada Azzahra Permatahani, dia salah satu yang terbaik. Tapi gak bisa stop di situ, harus berkelanjutan pembinaannya," ujar Anin.
Untuk jangka panjang, Anin menuturkan, PRSI berharap renang dan umumnya cabang-cabang akuatik ini bisa kembali merakyat dengan menjadi bagian kurikulum sekolah. Karena, menurut dia, olahraga ini bagaimana pun juga keahlian bertahan hidup terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan.
"Sehingga perlu adanya suatu gerakan sosial di mana kita bisa memasalkan renang seperti gerakan 'yuk renang yuk'. Kita ajak kerjasama pemimpin Provinsi, daerah dan untuk meminta pemilik properti, misalkan satu hari dalam tujuh hari bisa ada free satu hari masyarakat renang," ucap Anin.