Rabu 06 Dec 2017 11:51 WIB

Din: Saat ini Kondisi Umat Islam Alami Guncangan Cukup Besar

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Utusan Khusus Presiden Din Syamsudin
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Utusan Khusus Presiden Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Prof Din Syamsuddin mengatakan, keharmonisan antar umat beragama sangat diperlukan untuk menjaga kesatuan negara. Menurut dia, keadaan umat Islam saat ini sedang mengalami guncangan yang cukup besar, dimana konflik bersenjata terjadi di beberapa negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, seperti di Arab.

Lebih jauh lagi, hubungan antara negara-negara muslim juga kerap tidak harmonis. "Indonesia sendiri saat ini menjadi harapan dunia untuk bisa menjadi penyangga dari keruntuhan dunia Islam," ujar dia, dalam keteragannya yang diterima Republika.co.id, kemarin.

Untuk itu, kata Din, perlu dilakukan peningkatan komunikasi antarumat demi menjaga kerukunan yang selama ini telah terbangun dengan baik.

Penegasan Din itu disampaian saat bertemu dengan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Dalam pertemuan tersebut dibahas keberagaman umat beragama di wilayah Aceh.

Menurut Nova, keberagaman umat beragama di Aceh akan terus dibina mengingat terdapat umat agama lain yang hidup berdampingan di Aceh. Langkah antisipatif tersebut perlu dilakukan demi terciptanya kehidupan harmonis di semua lapisan masyarakat serta mencegah terjadinya perpecahan.

"Kita menyadari dalam periode tertentu ada kalanya hubungan ini terjadi pasang-surut. Potensi dis-harmonisasi tidak hanya menyangkut perbedaan, tetapi juga karena perbedaan persepsi dalam melihat sebuah regulasi," ujar Nova.

Wagub mencontohkan, isu penyebaran ajaran sesat, atau konflik antar umat beagama seperti yang terjadi di Aceh Singkil beberapa waktu lalu bisa dijadikan pengalaman berharga. "Kita jadikan hal yang bisa menimbulkan sebuah antisipasi kejadian di masa yang akan datang dan tentu banyak lagi pengalaman untuk dijadikan bahan diskusi agar hal-hal tidak baik antar umat beragama bisa kita hindari, ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement