Rabu 06 Dec 2017 12:02 WIB

Komisi I Percaya Marsekal Hadi Tularkan Pembenahan AU ke TNI

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Ruang Sidang Komisi I DPR RI, Rabu (6/12)
Foto: Santi Sopia/Republika
Rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Ruang Sidang Komisi I DPR RI, Rabu (6/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I Fraksi PDIP DPR RI Effendi Simbolon mengatakan hal yang paling penting dari uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yakni terkait paparan kekuatan TNI ke depan. Komisi I, menurutnya, juga percaya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bisa menularkan prestasinya saat di TNI AU kepada seluruh matra di TNI.

"Marsekal Hadi ini kita lihat dari pembenahannya di TNI AU yang selama sekian bulan ini itu akan bisa ditularkan nantinya di dalam dan diterapkan di TNI," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12).

Dia mengatakan kekuatan TNI merupakan kekuatan yang mampu memberikan efek deteren minimal bisa di atas Singapura, Malaysia, Filipina. Menurutnya, pergantian panglima dihadapkan pada hal-hal yang klasik, yaitu keterbatasan anggaran uang yang tidak cukup. Tetapi juga memberi harapan dan perawatan alutsista tidak boleh lagi mentolerir adanya pemeliharaan perawatan yang di bawah standar.

DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Rabu (6/12) sejak pukul 10.00 WIB. Sampai berita ini diturunkan, rapat sedang berlangsung dan memasuki sesi tanya jawab dengan Marsekal Hadi secara tertutup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement