REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas dan kompetensi seorang dai yang tampil di ruang publik, patut dipertanyakan kembali. Ini seiring dengan munculnya seorang ustazah yang salah dalam menuliskan ayat Alquran ketika berceramah di program dakwah televisi. Padahal, kesalahan penulisan ayat Alquran itu bisa mengubah maknanya.
Pemimpin pondok pesantren Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, enggan untuk menanggapi kasus seorang ustazah yang salah menulis ayat Alquran dalam program Syiar Kemuliaan Metro TV tersebut. Namun, Aa Gym hanya menyarankan kepada para dai yang tampil di televisi agar berdakwah dengan ketulusan hati.
"Dia benar-benar, semuanya, harus diawali dengan ketulusan. Seorang dai itu sangat berharap keridhaan Allah. Bukan mencari kedudukan di hati makhluk atau mencari kekaguman orang," ujar Aa Gym saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/12).
Aa Gym menuturkan, seorang dai yang bisa tampil di televisi, sebenarnya bukanlah suatu kehormatan atau kebanggaan. Melainkan, suatu ujian yang sangat besar.
"Tampil di TV itu bukan sesuatu kehormatan tapi ujian yang besar. Menjadi populer itu bukan tanda kesuksesan seorang dai, jadi populer itu ujian yang sangat besar," ucapnya.
Dikatakan Aa Gym, seorang dai yang ditonton oleh banyak juga bisa mendapatkan dosa yang berlipat-lipat jika tidak dilakukan dengan tulus. "Jadi, harus ada niat dan terus dari awal niatnya apa, sedang melakukan juga niatnya apa. Kemudian, setelah melakukan juga bisa rusak itu niat. Harus menjaga hati selain keilmuan standar yang dimiliki," papar Aa Gym.
Sebagai informasi, sebelumnya kesalahan penulisan ayat Alquran oleh Ustazah Nani Handayani dalam acara Syiar Kemuliaan yang ditayangkan Metro TV menjadi viral di media sosial sejak Selasa (5/12) pagi. Pasalnya, dalam acara tersebut terdapat kesalahan penulisan ayat Alquran yang berbunyi, "Innash sholaata tanhaa' anil-fahsyaa'i wal-munkar. Artinya, "Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar".