REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam datang di Sulawesi, terutama bagian selatan sejak abad ke-15 M. Para pedagang Muslim dari Malaka, Jawa, dan Sumatra banyak berdatangan di kawasan ini.
Khusus Sulawesi Selatan, Islam datang agak terlambat jika dibandingkan daerah-daerah lainnya di Nusantara, seperti Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Maluku.
Hal ini disebabkan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan terutama kerajaan Lawu, Gowa dan Tallo sebagai cikal bakal wilayah tempat masuknya Islam, dikenal sebagai kerajaan besar yang berpengaruh dan menjadi kerajaan dagang pada akhir abad XVI atau awal abad XVII.
Setelah kedatangan Islam, terjadi proses penyebarannya. Salah satunya di Sulawesi. Kerajaan-kerajaan Islam yang terdapat di Sulawesi Selatan antara lain Luwu, Gowa-Tallo, Bone, Soppeng, dan Wajo. Dan di Sulawesi Tenggara Kerajaan Konawe. Berikut ini tiga kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Sulawesi :
Kerajaan Gowa-Tallo
Secara resmi kedua raja dari Gowa dan Tallo memeluk Islam pada 22 September 1605 M. Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering berperang dengan kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan, seperti dengan Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo.
Sejak itu, Gowa meluaskan politiknya agar kerajaan-kerajaan lainnya juga masuk Islam dan tunduk di bawah kekuasaannya. Meski Gowa-Tallo sudah Islam, pada masa pemerintahan raja-raja Gowa selanjutnya, mereka tetap berhubungan baik dengan Portugis yang beragama Kristen Katolik. Contohnya, masa Sultan Gowa Muhammad Said (14 Juni 1639-16 November 1653) dan masa putranya Sultan Hasanuddin (16 November 1639-29 Agustus 1669).
Kerajaan Bone
Islamisasi di Bone tidak terlepas dari islamisasi Kerajaan Gowa. Sultan Alauddin melakukan penyebaran Islam secara damai. Pertama-tama ia lakukan dakwah Islam terhadap kerajaan-kerajaan tetangga.
Islam masuk di Bone pada masa La Tenri Ruwa sebagai Raja Bone XI pada 1611 M dan ia hanya berkuasa selama tiga bulan. Sebab, beliau menerima Islam sebagai agamanya padahal dewan adat Ade Pitue bersama rakyat menolak ajaran tersebut.
Perlu diketahui, sebelum Sultan Adam Matindore ri Bantaeng atau La Tenri Ruwa memeluk Islam, sudah ada rakyat Bone yang telah berislam. Bahkan, Raja sebelumnya We Tenri Tuppu karena mendengar Sidendreng telah memeluk Islam, ia pun tertarik belajar dan wafat di sana. Sehingga, ia digelari Mattinroe ri Sidendren.
Kerajaan Konawe
Masuk dan berkembangnya Islam di Kerajaan Konawe merupakan bagian dari proses perkembangan agama Islam di Sulawesi Tenggara khususnya, dan Indonesia umumnya.
Islam masuk di Kerajaan Konawe pada abad ke-18 yang dibawah oleh pedagang-pedagang dari Buton, Ternate, dan Bugis. Namun, diduga jauh sebelumnya telah masuk pedagang-pedagang dari Buton, Ternate, dan Bone. Akan tetapi, Islam belum diterima secara resmi.