Rabu 06 Dec 2017 16:15 WIB

Wapres JK Bertemu Dubes AS Bahas Divestasi Freeport

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr
Foto: Republika/Fira Nursya'bani
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyinggung tentang negosiasi divestasi saham PT Freeport Indonesia.

"Tadi kami tak bahas panjang lebar (soal Freeport) tapi kami memang membahas secara singkat mengenai permasalahan ini," ujar Donovan, di Jakarta, Rabu (6/12).

Menurut Donovan, Freeport tetap menyatakan komitmen terhadap permintaan Pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, Pemerintah AS menginginkan adanya win win solution atau solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

"Saya tadi tetap menyatakan komitmen saya kepada hal yang sudah diserukan Presiden Jokowi, kita ingin win win solution dan tentu saja kita sudah mengarah ke arah situ," ujar Donovan.

Pada Selasa (5/12) lalu, Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta penangguhan waktu proses divestasi saham Freeport 51 persen ke Pemerintah Indonesia hingga Desember 2017.

Negosiasi untuk divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menemui kendala baru yakni adanya perusahaan tambang asal Australia, Rio Tinto. Perusahaan ini tercatat memiliki hak partisipasi (participation interest/PI) dalam pengoperasian PTFI.

Saat ini pemerintah dan Freeport sedang membahas bagaimana penyelesaian divestasi saham dengan Rio Tinto. Pembahasan divestasi tersebut menyebabkan negosiasi yang semestinya bisa selesai cepat, menjadi mundur hingga akhir tahun ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan Rio Tinto. Menurutnya, pemerintah tetap berkomitmen pada kesepakatan awal yakni divestasi saham Freeport sebesar 51 persen. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tentu ada tahapan yang harus dilalui.

"Saya belum tahu hasil perundingan terakhirnya, tapi harus ada tahapannya lah supaya mudah," kata Jusuf Kalla.

Rio Tinto merupakan perusahaan tambang asal Australia yang memiliki participation interest terhadap Freeport Indonesia sebanyak 40 persen. Freeport Indonesia dan Rio Tinto mempunyai kesepakatan pada tahun 1990-an. Keduanya memiliki perjanjian mengenai pendanaan dan pengoperasian hingga 2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement