REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkaran Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto selesai menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI. Usai disetujui oleh DPR RI, ia mengatakan akan melaksanakan tugas dengan baik menuju TNI yang profesional dan modern serta dicintai rakyat.
"Terima kasih kepada seluruh Komisi I DPR RI atas kelutusan yang telah disampaikan. Setelah nanti dilantik menjadi Panglima TNI, saya akan melaksanakan tugas dengan baik menuju TNI yang profesional dan modern serta dicintai rakyat," kata Hadi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (6/12).
Dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut, Hadi menyampaikan visi, misi, kebijakan, dan strateginya dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis saat ini. Agar TNI yang profesional dan modern, yang memiliki kemampuan proyeksi regional serta komitmen global, dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dapat terwujud. Supaya TNI menjadi kekuatan regional dan berperan serta secara global serta mendukung kebijakan politik negara sebagai poros maritim dunia.
Selama kegiatan uji kelayakan dan kepatutan itu, pemaparan visi dan misi oleh calon Panglima TNI dilakukan secara terbuka. Sementara untuk penyampaian strategi dan kebijakan serta pendalaman dilakukan secara tertutup.
Sebelumnya, pencalonan Hadi sebagai Calon Panglima TNI disetujui oleh Komisi I DPR RI. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari.
"Pada rapat komisi 1 pada hari Rabu, tanggal 6 Desember 2017 komisi I DPR RI memberikan persetujuan terhadap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S. IP menjadi panglima TNI," ucap Abdul disambut tepuk tangan para anggota TNI.