Rabu 06 Dec 2017 21:22 WIB

Antusiasme Tukang Ojek dan Parkir di Sukabumi Jalani Tes HIV

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
 Petugas kesehatan menunjukan darah yang telah diambil untuk kemudian di tes HIV secara gratis di Taman Suropati, Jakarta, Ahad (29/11). (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas kesehatan menunjukan darah yang telah diambil untuk kemudian di tes HIV secara gratis di Taman Suropati, Jakarta, Ahad (29/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah tukang ojek dan parkir yang ada di Kota Sukabumi menjalani tes HIV atau voluntary counseling and testing (VCT), Rabu (6/12). Kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran HIV-AIDS di tengah masyarakat.

Kegiatan mobile VCT ini dilakukan di salah satu halaman pusat perbelanjaan di Jalan RA Kosasih, Kecamatan Cikole, Sukabumi. Pemeriksaan tersebut dilakukan Puskesmas Sukabumi, Dinas Kesehatan, dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi.

"Saya awalnya takut diperiksa namun akhirnya memberanikan diri," ujar salah seorang tukang parkir, M Riki (47 tahun), kepada wartawan selepas menjalani tes VCT. Ia mengaku lega setelah mengetahui hasil pemeriksaanya negatif terkena HIV.

Menurut Riki, tes VCT ini sangat positif untuk mengetahui kondisi kesehatan terutama yang berkaitan dengan HIV-AIDS. Selain itu ia juga mendapatkan informasi mengenai penyakit tersebut sebelum pemeriksaan dilakukan.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi sekaligus Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menerangkan, pada Rabu ini memang digelar secara serentak mobile VCT di 15 titik yang tersebar di tujuh kecamatan.

"Di Puskesmas Sukabumi yang menjadi sasaran adalah tukang ojek," imbuh dia.

Tes HIV ini lanjut Fahmi, masih dalam rangkaian hari AIDS sedunia yang jatuh setiap 1 Desember. Pelaksanaan tes HIV ini dilakukan oleh KPA dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi serta petugas puskesmas.

Menurut Fahmi, tes VCT ini bersifat membantu agar siapapun bisa mengetahui kondisi kesehatannya. Sehingga bisa dilakukan penanganan dengan cepat ketika terjadi masalah kesehatan.

Ditambahkan Fahmi, saat ini peringkat kasus HIV Kota Sukabumi di Jawa Barat menempati posisi ke lima. Data menyebutkan kasus HIV dari tahun 2000 hingga awal Desember 2017 sebanyak 1.229 kasus.

Dari ribuan kasus ini sekitar 60 persennya merupaan warga dari luar Kota Sukabumi dan sekitar 40 persen warga Kota Sukabumi. Hal ini disebabkan data tersebut berasal dari layanan sarana kesehatan seperti RSUD R Syamsudin SH yang menjadi rujukan bagi daerah lain.

Ke depan kata Fahmi, KPA dan Dinkes akan terus menggitkan kampanye pencegahan penyebaran HIV. Mulai dari sekolah, masyarakat dan kalangan lainnya.

Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ritaneny menambahkan, kegiatan mobile VCT ini untuk memberikan kemudahan bagi warga Sukabumi dalam memeriksakan kesehatannya. Contohnya di Puskesmas Sukabumi membuka mobile VCT di halaman salah satu pusat perbelanjaan untuk memudahkan akses, imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement