REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran seolah menjadi hal yang lekat di wilayah sekitar Jakarta Pusat, apalagi setelah terkuaknya tawuran antara warga Menteng dan Johar. Namun, Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) yang baru saja dilantik, menyebutkan akan mengoptimalkan Polisi Pecinta Masjid.
Kapolres Jakpus yang baru saja dilantik, Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, akan melanjutkan program-program yang sudah dilakukan oleh Kapolres sebelumnya, tidak hanya Polisi Pecinta Masjid, juga akan optimalkan Polisi RW. "Soal tawuran, saya terima info dari Pak Suyudi sudah agak reda ya, dengan program-program yang sudah dicanangkan seperti Polisi RW dan juga Polisi Pecinta Masjid, dan pembagian zona-zona aman pada Johar Baru," kata Roma saat ditemui di Mapolda Metro Jaya usai pelantikan, Rabu (6/12).
Menurut dia, baik Polisi Pecinta Masjid maupun Polisi RW ini akan mampu meminimalisir keadaan yang ada di masyarakat. Hanya saja, menjaga keamanan bukan hanya tugas dari Kamtibmas, melainkan juga tugas dari masyarakat. "Polisi RW (dan Polisi Pecinta Masjid, Red) bisa jalan, kita optimalkan lagi dan tampung aspirasi pemuda. Kalau enggak salah, salah seorang sosiolog Prof Paulus, juga sudah membuat kegiatan sosial. Dia sudah buka ruang kegiatan memanfaatkan untuk siapkan tenaga kerja yang mandiri," jelas Roma.
Roma sempat menjabat sebagai Wakapolres Jakarta Pusat setahun lalu, dan sempat berinteraksi dengan Prof Paulus. Namun, setelah kini menjabat sebagai Kapolres dan kembali lagi ke wilayah Jakarta Pusat, ia mengatakan akan berkoordinasi lagi dengan sosiolog tersebut.
"Iya waktu saya Wakapolres sudah kerja sama. Itu tergantung, kan saya sudah setahun tinggalkan Jakpus. Nanti saya cek lagi. Dulu kita sudah berdayakan. Dan ini merupakan permasalahan sosial, bukan semata-mata Kamtibmas," papar Roma.
Bagi Roma, Kamtibmas adalah semacam muaranya, tetapi permasalahan sesungguhnya ada pada lingkungan sosial di masyarakat. Mulai dari tidak adanya lapangan kerja dan pendidikan. Masyarakat harus bangun bersama menjadi Johar Baru yang lebih baik, karena masalah sosial ini adalah masalah yang kompleks.