REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPR RI Ahmad Sahroni menyatakan Marsekal Hadi Tjahjanto yang diajukan menjadi Panglima TNI harus tetap menjaga soliditas Tentara Nasional Indonesia. Selain itu, Marsekal Hadi juga diminta menjaga harmonisasi dengan Polri.
"TNI harus tetap solid dan tidak kubu-kubuan," kata Sahroni di Jakarta Rabu (6/12).
Sahroni mengingatkan Hadi juga harus berpegang prinsip Sapta Marga dan menjaga netralitas pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Selain itu, Sahroni juga mengamanatkan Panglima TNI terpilih itu menjaga harmonisasi antara TNI dan Polri serta meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia TNI.
"Tidak ada lagi jajarannya yang tersangkut kasus hukum, seperti penyalahgunaan narkoba atau korupsi pengadaan alutsista," ujar Sahroni.
Komisi I DPR telah menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almakhsyari menyatakan bahwa DPR RI menyetujui usulan Presiden RI Joko Widodo yang mengajukan satu calon tunggal Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan habis masa jabatan pada bulan Maret 2018.