REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Melalui sebuah video di akun Twitter resminya (@IsraeliPM), Netanyahu menyampaikan terima kasih atas keputusan Trump dan menyebutnya sebagai langkah yang berani.
"Kami sangat berterima kasih kepada Presiden (AS) atas keputusannya yang berani dan adil dalam mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan juga untuk persiapannya untuk membuka kedutaan besar AS di sini," tutur Netanyahu yang segera mengunggah tanggapannya begitu mendengar pengumuman Trump di Gedung Putih, dilansir dari Reuters, Kamis (7/12).
Netanyahu menganggap, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh AS merupakan sebuah langkah besar dan penting untuk menuju konsep perdamaian.
"Tidak ada perdamaian apabila Yerusalem tidak terdapat di dalamnya sebagai Ibu Kota Israel," ujar Netanyahu.
Ia mengatakan, keputusan Trump merupakan langkah yang bersejarah dan sudah dinantikan selama ribuan tahun.
"Yerusalem sudah menjadi harapan, impian serta doa kami selama 3.000 tahun. Dari berbagai belahan bumi, masyarakat kami rindu untuk kembali ke Yerusalem, menyentuh batu emas, dan menempuh perjalanan di jalur yang suci," ujarnya.