Kamis 07 Dec 2017 08:32 WIB

Puluhan Penumpang Kereta Jalur Selatan Dialihkan ke Bus

Red: Ratna Puspita
Petugas memeriksa jalur kereta api. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rizki Suryarandika
Petugas memeriksa jalur kereta api. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO — Puluhan penumpang kereta api lintas selatan dari arah Surabaya tujuan Bandung dialihkan menggunakan bus di Stasiun Purwokerto karena terjadi tanah ambles di jalur antara Stasiun Warungbandrek dan Bumiwaluya.

"Hal ini kami lakukan karena adanya amblesan di Km 227+4/5 antara Stasiun Warungbandrek dan Stasiun Bumiwaluya yang berada di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung, Jawa Barat," kata Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (7/12) pagi.

Ia mengatakan amblesan tersebut pertama kali diketahui oleh petugas pemeriksa jalur rel pada Kamis (7/12), pukul 00.50 WIB. Petugas langsung melaporkan hal itu ke pusat pengendali perjalanan kereta api (PPPKA) karena tidak aman untuk dilewati kereta.

Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas Unit Jalan Rel dan Jembatan PT KAI Daop 2 Bandung melakukan penanganan untuk penormalan jalur. Tindakan ini diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih enam jam, sejak pukul 01.50 WIB.

Dia menjelaskan kejadian tersebut berdampak terhadap perjalanan beberapa kereta api yang mengalami perubahan pola operasi. Di antaranya, KA 111 Mutiara Selatan relasi Surabayagubeng-Bandung dan KA 91 Malabar relasi Malang-Bandung.

"Dalam perjalanan menuju Bandung, dua KA tersebut seharusnya melewati Maos-Banjar-Tasikmalaya-Cipeunduey. Oleh karena ada rintang jalan di Km 227+4/5 antara Stasiun Warungbandrek dan Stasiun Bumiwaluya, dua KA tersebut sesampainya di Stasiun Kroya dialihkan melalui jalur Purwokerto-Cirebon-Cikampek-Bandung," katanya.

Dengan adanya perubahan pola operasi tersebut, kata dia, puluhan penumpang KA Mutiara Selatan dan KA Malabar tujuan Maos, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Cipeundeuy, dan sekitarnya diturunkan di Stasiun Purwokerto untuk melanjutkan perjalanan menggunakan dua bus yang disediakan PT KAI (Persero).

Dia mengatakan KA Malabar tiba di Stasiun Purwokerto pada pukul 04.09 WIB dan diberangkatkan menuju Bandung pukul 04.18 WIB. KA Mutiara Selatan tiba di Stasiun Purwokerto pada pukul 04.44 WIB dan diberangkatkan menuju Bandung pukul 04.51 WIB.

Berdasarkan data, jumlah penumpang KA Malabar yang diangkut menggunakan bus dari Stasiun Purwokerto 31 orang dengan tujuan Banjar lima orang, Tasikmalaya 24 orang, dan Cipeundeuy dua orang, sedangkan KA Mutiara Selatan 36 orang dengan tujuan Maos tiga orang, Banjar 12 orang, Ciamis dua orang, dan Tasikmalaya 14 orang.

Mereka diangkut menggunakan dua bus pariwisata yang diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto pada pukul 05.30 WIB. Ixfan mengatakan perubahan pola operasi juga dialami KA 215 Serayu Pagi relasi Purwokerto-Kroya-Kiaracondong-Pasarsenen yang diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto pada pukul 06.30 WIB dialihkan melalui Cirebon langsung menuju Pasarsenen.

Ia menjelaskan PT KAI (Persero) akan mengembalikan 100 persen biaya tiket bagi calon penumpang KA Serayu Pagi yang tidak terlayani akibat adanya perubahan pola operasi tersebut. "Kami atas nama PT KAI (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas kejadian dan kondisi yang ada sehingga mengurangi kenyamanan pelanggan dalam perjalanan, namun penanganan tersebut kami lakukan untuk keselamatan dan pelayanan pelanggan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement