Kamis 07 Dec 2017 09:41 WIB

Volume Sampah Pantai Selatan Bantul Meningkat Pascabanjir

Red: Andi Nur Aminah
Banjir menyisakan tumpukan sampah (ilustrasi)
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Banjir menyisakan tumpukan sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Volume sampah kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat drastis usai banjir akibat hujan deras disertai angin kencang karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka akhir November lalu. "Dampak dari kejadian banjir kemarin itu sampah-sampah di pantai selatan Bantul luar biasa, bahkan ada sampah sebesar rumah," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul Bangun Rahino di Bantul, Kamis (7/12).

Menurut dia, banjir akibat hujan deras karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka pada 28 November itu membawa sampah dari utara ke selatan. Bahkan sungai yang meluap membawa sampah kayu ke muara yang ada di pantai selatan.

Ia memperkirakan, terjadi volume peningkatan sampah-sampah yang berupa material kayu, maupun rumah tangga di pantai selatan Bantul mencapai 25 kali lipat dibanding hari-hari biasa. Sehingga butuh pengambilan sampah berulang kali. "Bisa mencapai 25 kali lipat peningkatan sampahnya karena banjir kemarin, kan biasanya petugas kita mengambil sampah di pantai rata-rata satu truk setiap hari, meski kadang tidak tiap hari, namun kemarin bisa sampai 25 kali," katanya.

Pihaknya sendiri mengaku kewalahan mengevakuasi sampah-sampah yang ada di sepanjang pantai selatan, sehingga petugas kebersihan juga berkoordinasi dengan petugas kebersihan dari UPT Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bantul. "Sampai sekarang ini pun sampah-sampah itu masih ada karena belum terevakuasi semua, namun untuk yang berat-berat sudah kami kumpulkan di TPS (tempat pembuangan sementara) terdekat, meski oleh warga tidak berkehendak," katanya.